INIGRESIK.COM – Masjid merupakan tempat ibadah umat Islam, selain itu masjid dimanfaatkan untuk kegiatan syi’ar. Terkadang masjid juga difungsikan untuk mengkaji kebijakan terkait permasalahan keagamaan. Bahkan sebuah masjid dapat menjadi rujukan bagi masjid-masjid lainnya ataupun rujukan bagi surau, langgar, musholla ataupun tempat ibadah umat Islam lainnya yang masih dalam satu kota, misalnya Masjid Jami’ Gresik.
Image Gresik sebagai kota Santri tercermin dari banyaknya jumlah masjid, surau, langgar, musholla, pondok pesantren,maupun madrasah yang jumlahnya masing-masing mencapai ribuan. Terlebih Gresik pernah menjadi pusat syi’ar Islam pada masa Maulana Malik Ibrahim (Sunan Gresik), Sayyid Ali Murtadho (Sunan Gisik), Syekh Maulana Ainul Yaqin (Sunan Giri), Syekh Maulana Fatichal (Sunan Prapen), Kyai Haryo Soeryodiningrat (Kanjeng Sepuh), Habib Alwi bin Hasyim Assegaf, Habib Abu Bakar bin Umar Assegaf, dan masih banyak lagi.
Masjid-masjid tersebut tersebar di 360 desa pada 18 kecamatan di Kabupaten Gresik. Dalam satu dusun kemungkinan dapat ditemui lebih dari dua masjid, bahkan di daerah yang dulunya menjadi pusat penyebaran agama Islam di Gresik dapat ditemui hampir tiap gang memiliki tempat ibadah yang biasa disebut surau, langgar, ataupun musholla. Diantara sekian banyak masjid di Gresik, terdapat Masjid Jami’ Gresik yang namanya telah melegenda dengan usia yang cukup tua serta memiliki sejarah yang tak dapat dipisahkan dengan perkembangan kota Gresik
Beberapa masjid seperti Masjid Jami’ Gresik berada di desa Pekauman, disebelah barat Alun-alun Kota Gresik yang beralamat di jalan KH. Wachid Hasyim Kecamatan Gresik. Selain itu terdapat Masjid Jami’ Sunan Giri di desa Giri yang beralamat di jalan Sunan Giri, Kecamatan Kebomas dan Masjid Kanjeng Sepuh Sidayu di Kecamatan Sidayu merupakan masjid yang menjadi saksi permulaan penyebaraan agama Islam sekaligus acuan bagi masjid-masjid lainnya.
Masjid Jami’ disebut Jami’ karena bangunan masjidnya yang besar dan berada di pusat kota yang berdekatan dengan Alun-alun dan Pendopo Kabupaten Gresik, masjid Jami’ merupakan bagian tata letak kota yang sudah ada sejak masa awal penyebaran agama Islam di Indonesia, tepatnya di masa Syekh Maulana Malik Ibrahim di abad ke-14 masehi. Bahkan Masjid Jamik Gresik merupakan acuan dari perkembangan tata kota Gresik. Pada masa pemerintahan Kabupaten Gresik dijabat Kanjeng Poesponegoro sekitar tahun 1600 masehi, Masjid Jami’ dibangun dengan megah dan pembangunan bertahap, serta beberapa kali mengalami renovasi.
Masjid yang didirikan oleh Syekh Maulana Malik Ibrahim (Sunan Gresik) sejak dulu telah menjadi rujukan kebijakan keagamaan masjid-masjid di Kabupaten Gresik. Meskipun termasuk masjid yang sudah berumur tua di Kota Gresik, namun fungsi masjid sebagai tempat rutinitas ibadah Sholat Fardu maupun Sholat Sunnah tetap terlaksana, serta memiliki pengaruh yang sangat besar dalam penyebaran agama Islam dan dakwah. Hingga saat ini masih banyak masyarakat dari berbagai daerah bahkan dari luar negeri yang mengunjungi Masjid Jami’ Gresik.
Letak Masjid Jami’ yang mudah ditemui karena berada di tengah-tengah kota, membuat masjid ini juga biasa dijadikan tempat sholat dan istirhat bagi wisatawan yang kebetulan sedang berkunjung di daerah Gresik. Biasanya, para wisatawan yang sedang berkunjung ke Wali Songo yang ada di Kota Gresik seperti Syekh Maulana Malik Ibrahim dan Sunan Giri di Kabupaten Gresik, menyempatkan diri untuk singgah di masjid Jami’ Gresik.