INIGRESIK.COM – Masyarakat Gresik tentu tidak asing dengan nama Pusponegoro. Di Gresik diabadikan menjadi sebuah nama gedung serba guna Wahana Ekspresi Pusponegoro atau WEP yang terletak di Jalan Jaksa Agung Gresik.
Pusponegoro juga sebagai bupati pertama Kanjeng Raden Tumenggung Pusponegoro atau KRT Pusponegoro
Pusponegoro memiliki ibu bernama Nyai Mas atau putri dari Ki Ageng Gulu atau dikenal dengan Buyut Senggulu atau yang mempopulerkan Pasar Bandeng. Ayah Pusponegoro bernama Kyai Kemis yang merupakan keturunan Raden Kusen.
Nama awalnya yaitu Agus Lanang Puspodiwongso diangkat menjadi tumenggung menggantikan seorang demang atau pemimpin kecil bernama Norodiko.
Oleh pemerintahan Mataram, Agus Lanang Puspodiwongso diangkat menjadi Tumenggung atau Bupati Gresik karena dikabarkan Norodiko gugur dalam sebuah peperangan Trunojoyo.
Nama lain Gresik saat itu Kadipaten Tandes. 1974 kembali menjadi kadipaten Gresik.
“Dahulu ada perempuan cantik bernama Dewi Siu Banci keturunan CIna” ungkap Kris Adji dalam wawancara Podcast Mataseger.
Putri cantik tersebut merupakan Putra Syech Bentong yang juga pernah berinteraksi dengan Sunan Giri waktu itu.
Seiring berjalannya waktu, karena kecantikannya kemudian diperistri Dewi Siu Banci oleh Brawijaya V,
Meski ada beberapa konflik kepentingan saat itu, Pusponegoro dianggap sebagai tokoh berpengaruh untuk menyaingi Giri Kedaton saat itu.
Peninggalan Pusponegoro
Pusponegoro selain sebagai Bupati Gresik, juga sebagai ulama karena sekolahnya juga di Pondok Pesantren, sehingga keturunannya juga sebagai imam dan khotib di Masjid. Salah satunya Masjid Jami’ Gresik.
Beduq Ulo juga dipercaya sebagai peninggalan Bupati Pusponegoro.
Ada pabrik mariam di Gresik. Cebang sebauah nama mariam yang lebih besar. Sumur besar dahulunya dipercaya sebagai pencetak meriam.
Mariam Kalantaka dengan panjang 3 meter dengan diameter 60-80 mariam.
Makam peninggalan Pusponegoro yang berada di sekitar Makam Malik Ibrahim di Gresik.
Sumber Youtube Channel Mataseger dengan judul ‘Podcast edisi 5: Bupati Pertama Gresik.”