INIGRESIK.COM – Menjelang bulan suci Ramadan, tradisi nyekar atau ziarah kubur menjadi momen yang dilakukan masyarakat untuk mendoakan keluarga yang telah meninggal dunia. Salah satu lokasi yang ramai dikunjungi adalah Tempat Pemakaman Umum (TPU) Ngangel, Surabaya.
Pemakaman yang memiliki luas 5 hektare tersebut mulai dipadati peziarah, terutama sejak beberapa hari terakhir. Banyak warga dari luar kota turut berziarah, menciptakan suasana haru saat mereka memanjatkan doa di atas pusara keluarga.
Suryani, salah seorang peziarah, datang bersama kedua anaknya untuk berdoa di makam suaminya yang telah meninggal beberapa tahun lalu. Air matanya menetes di atas pusara sang suami saat ia bersama anak-anaknya melantunkan Surah Yasin.
BACA JUGA : Pawai Taaruf Warnai Sambut Ramadan di PAUD Khairunnas Tuban
“Kalau dari tradisi keluarga kami memang tradisi setiap tahun,” ujar Suryani, Kamis, 27 Februari 2025.
Ia mengungkapkan bahwa selain berziarah ke makam suaminya, ia juga mendoakan nenek dan mertuanya. Tidak hanya berdoa dan membaca Yasin, Suryani dan anak-anaknya juga menaburkan bunga serta membersihkan makam keluarga mereka.
“Ya sekalian dibersihkan juga sama diberikan kembang supaya harum,” tuturnya.
Menurutnya, nyekar merupakan tradisi turun-temurun yang tidak bisa ditinggalkan, baik sebelum Ramadan maupun setelah Idulfitri.
“Ya harapannya dengan nyekar (ziarah, Red) semua almarhum dan almarhumah dilapangkan kuburnya. Mendapatkan tempat yang baik. Amien,” harapnya.
Kepala UPTD TPU Ngangel, Surabaya, Rudi Hartono, mengatakan bahwa peziarah dari luar kota sudah mulai berdatangan sejak seminggu lalu. Ia menambahkan bahwa puncak kunjungan terjadi pada hari ini hingga satu hari menjelang Ramadan.
“Apalagi ini malam Jumat, banyak sekali yang nyekar. Hari ini puncaknya dan juga besok,” ujar Rudi.
Ia menyebut bahwa ratusan peziarah datang setiap hari menjelang Ramadan, bahkan hingga waktu maghrib.
“Kalau hari ini banyak yang dari Surabaya dan sekitarnya. Kalau Minggu lalu dari luar kota yang banyak. Setiap hari kalau menjelang Ramadan gini bisa ratusan orang yang ziarah karena momen satu tahun sekali kan,” jelasnya.
Selain nyekar, peziarah juga memanfaatkan kesempatan ini untuk memperbaiki makam keluarga. TPU Ngangel sendiri memiliki 53.571 makam, dengan sebagian besar telah ditumpang karena keterbatasan lahan untuk pemakaman baru.