INIGRESIK.COM – Para pedagang pasar di Kabupaten Gresik mengeluhkan penurunan daya beli masyarakat setelah pemerintah menarik Beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) dari peredaran. Mereka merasakan dampak signifikan akibat kebijakan tersebut, terutama dalam penjualan beras.
Ketua Paguyuban Pedagang Pasar Gresik, Chumaidi, mengungkapkan bahwa sejak beras SPHP tidak lagi tersedia di pasaran, harga beras jenis premium maupun medium mengalami kenaikan sebesar Rp500 hingga Rp800 per kilogram. Kenaikan harga ini membuat masyarakat, khususnya yang biasa mengonsumsi beras SPHP, kesulitan beralih ke beras premium yang harganya lebih tinggi.
“Kondisi ini menyebabkan daya beli masyarakat menurun, karena mereka sebelumnya mengandalkan beras SPHP sebagai pilihan yang lebih terjangkau,” kata Chumaidi.
BACA JUGA : Bocah di Menganti Gresik Digigit Ular Saat Banjir, Selamat Setelah Mendapat Pertolongan Cepat
Dampak dari kebijakan ini tidak hanya dirasakan oleh masyarakat berpenghasilan rendah, tetapi juga pedagang yang mengalami penurunan penjualan. Para pedagang berharap pemerintah segera mengambil langkah untuk menstabilkan harga dan menjaga ketersediaan beras agar daya beli masyarakat kembali meningkat