IniGresik.Com

Sejarah Jalan Daendels atau Jalan Raya Pos

Add caption

Jalan Raya Pos adalah jalan yang panjangnya kurang lebih 1000 km yang terbentang sepanjang utara Pulau Jawa, dari Anyer sampai Panarukan. Dibangun pada masa pemerintahan Gubernur-Jenderal Herman Willem Daendels. Pada tiap-tiap 4,5 kilometer didirikan pos sebagai tempat perhentian dan penghubung pengiriman surat-surat. Tujuan pembangunan Jalan Raya Pos adalah memperlancar komunikasi antar daerah yang dikuasai Daendels di sepanjang Pulau Jawa dan sebagai benteng pertahanan di Pantai Utara Pulau Jawa.

Untuk mempertahankan Pulau Jawa dari serangan Inggris, Daendels membutuhkan armada militer yang kuat dan tangguh. Daendels membentuk pasukan yang berasal dan masyarakat pribumi. Daendels kemudian mendirikan pendidikan militer di Batavia, dan tempat pembuatan atau pabrik senjata di Semarang.
Ketika baru saja menginjakkan kakinya di Pulau Jawa, Daendels berangan untuk membangun jalur transportasi sepanjang pulau Jawa guna mempertahankan Jawa dari serangan Britania.
Angan-angan Daendels untuk membangun jalan yang membentang antara Pantai Anyer hingga Panarukan, direalisasikannya dengan mewajibkan setiap penguasa pribumi lokal untuk memobilisasi rakyat, dengan target pembuatan jalan sekian kilometer. Yang gagal, termasuk para pekerjanya, dibunuh. Kepala mereka digantung di pucuk-pucuk pepohonan di kiri-kanan ruas jalan. Gubernur Jenderal Daendels memang menakutkan. Ia kejam, tak kenal ampun. Dengan tangan besinya jalan itu diselesaikan hanya dalam waktu setahun saja (1808). Suatu prestasi yang luar biasa pada zamannya. Karena itulah nama Daendels dan Jalan Raya Pos dikenal dan mendunia hingga kini. (wikipedia)
Jalan Daendels di Gresik

“Tidak semua jalan yang dibuat oleh Daendels itu adalah jalan baru pada zamannya, tapi ada jalan yang sudah ada sejak zaman Majapahit, Gresik sudah punya jalan itu”  penjelasan Kris Adji, Budayawan Gresik. dikutip dari Napak Tilas Jalan Daendels, Jalur Pos, The Great Post Road yang dibuat oleh Republik Digital

Ada beberapa bukti sejarah yang tersisa di Gresik seperti aktifitas pelabuhan “syahbandar hanya dua yaitu Tuban dan Gresik” jelas Kris Adji yang juga ketua komunitas Mataseger. Selain itu ada juga benteng Lodewijk , ada juga lapangan terbang dan pabrik senjata

Terkait dengan jalur pos, Kantor Pos Gresik yang beralamat di Jalan Basuki Rahmat masih beroperasi sampai sekarang. Beikut cuplikan liputan videonya

Sumber :

Exit mobile version