Site icon IniGresik.Com

Tugu Selamat Datang Gapura Naga Giri Gresik Rawan Ambrol

Tugu Selamat Datang Gapura Naga Giri Gresik Rawan Ambrol

Tugu Selamat Datang Gapura Naga Giri Gresik Rawan Ambrol

Tugu selamat datang di Kota Gresik, yakni Gapura Naga Giri Gresik yang konon proyek pembangunannya menelan anggaran senilai Rp 7 miliar, dinilai rawan ambrol. Tugu yang berada di Jalan Wahidin Sudirohusodo itu merupakan bantuan corporate social responbility (CSR) dari PT Petrokimia Gresik.

Karena rawan ambrol, di bangunan tugu tersebut dipasang spanduk bertuliskan ‘Dilarang masuk Bangunan Rawan Ambrol’. Kondisinya sangat memprihatinkan. Padahal, sebelum ada larangan masuk ke bangunan. Para pecinta gowes dari berbagai daerah kerap kali memanfaatkan tugu tersebut untuk sekadar foto selfie.

Agar tak membahayakan orang lain, di sekitar Tugu Gapura Nagar Giri itu, juga dipasang
sejumlah bambu yang menutup pintu masuk dan beberapa kawat agar masyarakat tidak masuk ke dalam bangunan.

Tugu tersebut diresmikan oleh mantan Bupati Gresik, Sambari Halim Radianto pada tahun 2015. Ironisnya, tugu setinggi 30 meter itu areanya banyak pecahan batu alam yang berserakan. Mulai berukuran besar dan kecil. Tidak hanya itu, kondisinya juga ditanami rumput liar.

“Kondisinya sangat mengenaskan. Sayang tugu sebagus ini malah ditumbuhi rumout liar. Padahal, icon tugu tersebut mencerminkan Gresik sebagai kota wali sesuai dengan gambar patung naga giri,” ujar Budi Santoso salah satu warga yang sedang beristirahat usai bersepeda, Minggu (29/05/2021).

Terkait dengan ini, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Gresik, Najikh membenarkan jika bangunan tersebut rawan ambrol. Lebih tepatnya pada bagian batu alam di bagian luar.

Malahan DLH Gresik sudah memasang papan pengingat untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan. Pasalnya, batu alam yang menempel itu sering lepas.

“Berdasarkan laporan beberapa kali memang lepas dan jatuh, batu batu alam di sisi luar yang masang dulu Dinas Pekerjaan Umum, kami hanya merawat, daripada bahaya kita kasih info ke masyarakat,” katanya.

Najikh menjelaskan, kondisi bangunan itu rawan ambrol sudah dua tahun belakangan ini. Hal ini berdasarkan laporan dari pasukan taman DLH Gresik. Pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) untuk mengajukan anggaran perbaikan.

“Anggaran perawatan sudah kami ajukan renovasi cuma kena refocusing karena ada Covid-19. Kalau total besar anggaran saya lupa persisnya, sudah ada speknya kok,” pungkasnya.

Sumber Berita Jatim

Exit mobile version