Tren pasien positif Covid-19 di Pulau Bawean kian memperhatikan. Pasalnya, hampir setiap hari ada pasien positif Covid-19 meninggal.
Terhitung sejak kemarin, Selasa (29/6) ada pasien positif Covid-19 meninggal. Anggota DPRD Dapil Bawean Bustami Khazin menyebut, harus ada tindakan yang serius dari Bupati dan Dinkes Gresik. Mengingat status nakes di Pulau Bawean juga ada yang terpapar Covid-19.
“Bupati atau Pihak Dinkes harus ada tindakan, jika tidak Pulau Bawean akan menjadi klaster baru,” ungkapnya, Rabu (30/6/2021).
Menurut Bustami, keluar masuk Pulau Bawean harus dilakukan pengetatan kembali. Atau bisa lockdown lokal satu pekan atau lebih.
“Sekarang saja di RS sangat kesulitan tambahan oksigen bagi pasien. Karena kapal barang Gili Iyang belum beroperasi,” ujarnya.
Direktur RS Umar Masud Bawean dr Tony S Hartanto membenarkan tentang kekurangan oksigen di RS Umar Masud bagi pasien positif Covid-19.
“Kendalanya memang transportasi, belum ada kapal Gili Iyang, sedangkan yang beroperasi hanya kapal penumpang saja,” katanya.
Karena memang kebanyakan pasien yang terpapar pasien positif Covid-19 di Pulau Bawean mempunyai gejala sesak. Sehingga sangat membutuhkan tambahan oksigen untuk paru-paru.
“Terhitung Tahun 2021 ini ada 8 pasien yang meninggal di RSUD Umar Masud, itu tidak termasuk pasien meninggal isolasi mandiri. Sekarang ada 3 pasien yang dirawat di RSUD Umar Masud dengan keadaan stabil,” paparnya.