INIGRESIK.COM – Warga Desa Roomo, Manyar, Gresik geger dengan kepulangan seorang pria bernama Solechul Hadi. Pasalnya, sepengetahuan warga, pria yang akrab disapa Hadi itu sudah meninggal 10 tahun lalu. Namun, kini dia mendadak ‘hidup lagi’.
Pria berusia 35 tahun itu dikabarkan hilang pada 2010 lalu. Dua tahun setelah itu atau pada 2012, keluarga mendapat kabar Hadi meninggal dunia. Artinya, sudah 10 tahun warga dan keluarga mengira Hadi meninggal dunia.
“Informasi yang saya dapat, pada tahun 2010 itu keluarga sudah nggak mendapatkan kabar. Pada tahun 2012, keluarga mendapatkan kabar jika dia (Hadi) meninggal,” jelas Plt Kepala Desa Roomo, Abdul Jamal Putra seperti dikutp dari detikJatim, Kamis (22/12/2022).
Jamal menjelaskan saat itu keluarga mengirim Hadi ke pondok pesantren. Saat kedua orang tuanya masih hidup, ia sempat mengalami stres berat karena dikekang orang tuanya.
“Nggak tahu karena apa, Hadi ini kabur dari pesantren. Semenjak itu keluarga sudah ndak mendapat kabar tentang keberadaannya,” jelas Jamal.
Jamal mendapatkan kabar Hadi masih hidup setelah Dinsos Gresik menghubunginya. Dinsos Gresik menanyakan apakah ada warga Jamal yang bernama Solechul Hadi. Selama ini, Hadi ternyata dirawat oleh Dinsos Solo, Jawa Tengah karena mengalami gangguan jiwa.
“Waktu tanya ke pengurus RT, keluarga, dan pengurus RT kaget semua. Tapi begitu melihat video dari Dinas Sosial Solo, semua yakin bahwa Hadi adalah warga Roomo yang pernah dikabarkan meninggal,” sambungnya.
Menurut Jamal, Hadi lama dirawat di Solo. Hingga akhirnya dia bisa menjelaskan kepada petugas di sana soal identitas dirinya.
“Baru ingat keluarganya, baru ingat temannya, baru ingat namanya, dan ngaku orang Gresik. Akhirnya dicari informasi Dinas Sosial Gresik, ada anggota karang taruna kenal, baru ingat semua,” terang Jamal.
Jamal mengungkapkan, selama menghilang, Hadi ternyata kabur ke Surabaya. Saat di Surabaya, dia diciduk Satpol PP Surabaya.
“Jadi dia ini kabur ke Surabaya. Pada tahun 2012 diciduk oleh Satpol PP Surabaya. Hadi dibawa ke Dinsos Kota Surabaya karena tidak membawa identitas,” tambah Hadi