Sidomukti merupakan salah satu kawasan utama masa kesultanan Giri yang dipimpin oleh Syekh Maulana Ainul Yaqin (Sunan Giri). Berada di kawasan wisata religi Sunan Giri (Pegiren), desa sidomukti berbatasan langsung dengan desa Giri di barat laut, desa Kawisanyar di utara, desa Sekarkurung di barat serta desa Gulumantung dan Ngagrosari di selatan.
Secara administratif desa Sidomukti berada di kecamatan Kebomas, kabupaten Gresik, provinsi Jawa Timur, indonesia. Terletak sekitar 300 meter barat laut dari makam Sunan Giri dan 900 meter dari perempatan Kebomas, gerbang utama masuk desa ini adalah gapura jalan Sunan Giri gang XIII (Sebelah kiri Indomaret Giri) .
Nama sidomukti hampir ada disetiap daerah, namun berbeda dengan kebanyakan desa Sidomukti di beberapa daerah. Desa Sidomukti di kawasan Pegiren ini memiliki nilai historis yang menjadi saksi bisu masa kejayaan Islam di Nusantara hingga Mancanegara dibawah kesultanan Giri yang dipimpin Sunan Giri dan keturunannya.
Di desa ini merupakan pusat kesultanan Sunan Giri yang pertama. Hal ini dapat dibuktikan dengan keberadaan Istana Giri Kedaton yang berfungsi sebagai Masjid, Pondok Pesantren, serta tempat musyawarah untuk mengelolah tatanan masyarakat dalam pemerintahan sebagai salah satu metode dakwah.
Merujuk dari keberadaan serta posisi Istana Giri Kedaton terdapat beberapa kawasan yang saat ini disebut dusun yang memiliki peranan penting dalam tata kota kesultanan Giri, disebelah utara tepatnya di dusun Jraganan. Istilah Jraganan merujuk pada sebutan wilayah yang dulunya tempat pemukiman para saudagar kaya atau jeragan yang mayoritas berprofesi sebagai pengrajin logam mulia berupa emas dan sebagai penyokong dana dari keberlangsungan kesultanan Giri.
Disisi timur dari Istana Giri Kedaton terdapat dusun bernama Dalem Wetan yang berarti Istana atau rumah, dan wetan berarti timur. Istilah Dalem Wetan merujuk pada wilayah pemukiman penduduk yang dulunya merupakan lokasi tempat tinggal keluarga Kasunanan atau keluarga besar Kasunanan yang lokasinya berada di wetan “timur”.
Sidomukti sebagai pusat kesultanan Giri juga dapat dilihat disisi selatan Istana Giri Kedaton terdapat Pasar Gede, Alun-alun Contong, Tambakboyo, dan Kemudinan. Pasar Gede merupakan pusat perdagangan yang sangat ramai karena dekat dengan pusat kesultanan. Alun-alun Contong sendiri merupakan tempat berkumpulnya para Sunan serta pejabat kesultanan dalam upaya membaurkan diri sehingga tidak adanya batasanserta mempermudah masyarakat dalam menyampaikan aspirasinya kepada Sunan maupun jajarannya.
Tak hanya itu disekitar Alun-alun Contong merupakan pusat pemukiman penduduk yang dibuktikan adanya balai desa serta adanya pertigaan sebagai akses utama menuju desa lain. Masih disisi selatan , terdapat dusun bernama Tambakboyo yang dulunya merupakan kawasan pertahanan kesultanan Giri dan dikawasan tersebut terdapat daerah bernama Cumpleng yang berarti tempat mengasah senjata.
Di dusun Kemudinan yang berasal dari kata Mudin yang berarti pemimpin umat Islam di daerah, Kemudinan sendiri dulunya merupakan pemukiman yang di diami para mudin serta ulama setempat.
Refrensi : Tutur cerita Ustad Zainul Fuad (Warga asli Sidomukti)
Majalah Alas Jurit