INIGRESIK.COM – Kabupaten Gresik mencatat skor Indeks Masyarakat Digital Indonesia (IMDI) 2025 sebesar 45,78 dengan kategori “Cukup” (Moderate). Angka ini sedikit di bawah rata-rata provinsi Jawa Timur yang mencapai 49,17. Data ini menggambarkan posisi Gresik dalam upaya menuju masyarakat digital yang lebih inklusif dan adaptif terhadap teknologi.
IMDI merupakan ukuran tingkat kematangan masyarakat dalam memanfaatkan teknologi digital di berbagai aspek kehidupan. Berdasarkan penjelasan resmi, masyarakat digital adalah masyarakat yang dalam kehidupan sehari-harinya menggunakan teknologi digital di hampir semua lini — mulai dari produksi, distribusi, hingga konsumsi aktivitas utama, dengan sistem yang berjalan secara elektronik dan tanpa kertas (paperless).
Empat Pilar Penilaian: Infrastruktur, Literasi, Pemberdayaan, dan Pekerjaan
Penilaian IMDI didasarkan pada empat pilar utama:
- Infrastruktur & Ekosistem – mencakup ketersediaan jaringan internet, perangkat, dan dukungan ekosistem digital.
- Literasi Digital – mengukur kemampuan masyarakat memahami, menggunakan, dan memanfaatkan teknologi secara produktif.
- Pemberdayaan – menilai sejauh mana digitalisasi mendorong keterlibatan sosial, ekonomi, dan inovasi lokal.
- Pekerjaan – menggambarkan dampak digitalisasi terhadap lapangan kerja dan ekonomi digital.
Untuk Gresik, skor tertinggi tercatat pada pilar infrastruktur dan ekosistem sebesar 71,29, menandakan dukungan jaringan dan perangkat yang relatif baik. Namun, pilar literasi digital (39,39), pemberdayaan (34,40), dan pekerjaan (40,50) masih menunjukkan ruang perbaikan besar agar masyarakat lebih produktif dalam ekosistem digital.
Tantangan Gresik Menuju Masyarakat Digital Maju
Dengan skor di bawah rata-rata provinsi, Gresik perlu memperkuat kolaborasi antara pemerintah daerah, dunia pendidikan, dan pelaku industri. Upaya peningkatan literasi digital, pelatihan UMKM berbasis daring, dan penguatan ekosistem startup lokal menjadi kunci untuk menaikkan skor IMDI di tahun mendatang.
Secara regional, posisi Gresik masih lebih baik dibanding beberapa daerah lain di Jawa Timur bagian timur, namun masih tertinggal dari wilayah perkotaan seperti Surabaya dan Sidoarjo yang masuk kategori “Tinggi”.
IMDI 2025 diharapkan menjadi acuan bagi pemerintah daerah dalam mempercepat transformasi digital yang inklusif dan berkelanjutan, sesuai dengan arah pembangunan nasional menuju Indonesia Emas 2045.