INIGRESIK.COM – Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Gresik melonjak drastis pada awal tahun 2025. Dinas Kesehatan (Dinkes) Gresik mencatat sebanyak 61 warga terjangkit penyakit ini sepanjang Januari, hampir dua kali lipat dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Gresik, dr. Puspitasari Whardani, mengungkapkan lonjakan kasus ini dipicu oleh berbagai faktor, mulai dari curah hujan tinggi hingga meningkatnya mobilitas penduduk.
“Ada peningkatan kasus DBD dibandingkan Januari tahun 2024. Tahun lalu hanya 31 kasus, sedangkan Januari 2025 ini sudah mencapai 61 kasus,” ujarnya, Senin 17 Februari 2025.
Sebagian besar pasien yang terjangkit DBD tahun ini berusia 15 tahun ke atas. Namun, terdapat enam kasus yang menyerang balita, sehingga menimbulkan kekhawatiran di kalangan masyarakat.
Faktor Cuaca dan Mobilitas Penduduk
Menurut dr. Puspitasari, curah hujan tinggi di awal tahun menjadi penyebab utama lonjakan kasus DBD. Hujan menciptakan lingkungan lembap dan genangan air yang menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk Aedes aegypti.
“Telur nyamuk bisa bertahan lebih lama di tempat-tempat kering, bahkan hingga enam bulan. Ketika ada genangan air, telur tersebut akan menetas dan berkembang biak,” jelasnya.
Selain faktor cuaca, mobilitas penduduk yang tinggi juga mempercepat penyebaran virus dengue.
“Orang yang terinfeksi virus dengue bisa membawa virus dari satu tempat ke tempat lain, sehingga risiko penularan semakin besar,” tambahnya.
BACA JUGA : Menikmati Soto Terenak di Gresik: Sensasi Kuliner yang Wajib Dicoba
Imbauan Dinas Kesehatan
Menyikapi lonjakan kasus ini, Dinas Kesehatan Gresik mengimbau masyarakat untuk lebih waspada dan aktif dalam pencegahan. Salah satu langkah yang bisa dilakukan adalah menerapkan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) melalui gerakan 3M Plus.
“Menguras tempat penampungan air secara rutin, menutup rapat tempat penyimpanan air, serta menjaga kebersihan lingkungan adalah langkah utama dalam mencegah DBD,” tegas dr. Puspitasari.
Selain itu, masyarakat juga diminta untuk segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan jika mengalami gejala seperti demam tinggi, nyeri sendi, atau muncul bintik-bintik merah pada kulit.
“Jika ada gejala DBD, jangan menunggu hingga parah. Segera periksakan ke dokter atau puskesmas terdekat,” pungkasnya.
DISCLAIMER: Artikel ini dibuat dengan bantuan Artificial Intelligence (AI) namun data yang di peroleh di hasilkan dari riset.
Sumber Gambar AI