Beberapa bulan lalu saya membaca artikel yang cukup provokatif judulnya bikin meringis
“Saat Anak Atau Adikmu Main iPad, Anak-Anak Bos Google dan Apple Asyik
Main Tanah di Sekolah”.
Seringkali kita mendengar Ayah bunda membanggakan anaknya yang bisa mengoperasikan Laptop bahkan memdownload sendiri game dari gadget, dan Ayah Bunda semakin bangga jika anak bisa
duduk tenang saat anak bermain. Tahukan AyahBunda. Apakah anak kita perlu semua itu ?
Pada beberapa keperluan gadget memang dibutuhkan, misalnya mencari
bahan belajar. Beberapa alasan orangtua memberikan gadget pada anak
terutama yang usia 3-7 tahun adalah agar anak tidak keluar rumah
sehingga memudahkan pengawasan, untuk anak yang lebih besar gadget di
fungsikan agar anak bisa menghubungi orangtua saat disekolah untuk
diantar jemput, pertanyaannya mengapa hp yang diberikan sangat canggih
untuk anak seusia SD, jika hanya untuk menelpon.
Ayah Bunda tentunya mengetahui bahwasanya anak kita tidak bakal luput dari
perkembangan teknologi yang satu ini. Namun alangkah baiknya jika
orangtua bijaksana menyikapinya.
Baiklah, saatnya kita membahas kebutuhan anak. Apa yang dibutuhkan seorang anak usia 3-7 th?
Benar… kebutuhan anak usia 3-7 tahun adalah mengeksplorasi diri
mereka dengan beragam cara positif agar seluruh indera anak tergunakan
sehingga masa bermain mereka tuntas. Dan cara yang paling menyenangkan
dilakukan oleh anak adalah BERMAIN, bermain adalah cara paling efektif
anak merangsang seluruh indera nya. Anak mendapatkan pengalaman yang
luarbiasa yang itu tidak akan diperoleh anak ketika dia duduk manis
bermain game di gadget.
Saat anak bermain tanah. Anak merasakan tekstur tanah jemarinya akan belajar halus lembut tanah yang kemudian dia membawa pengetahuan tersebut dalam ‘mind’nya, dan kemudian anak akan timbul pertanyaan ini apa? Kenapa tanah kasar? Kenapa pasir kasar dan hitam?, namun ada hal penting yang perlu Ayah Bunda ketahui dari bermain
itulah sebenarnya anak sedang melatih motorik halus yang akan dia
gunakan untuk belajar menulis dan kemampuan lainnya.
Ini baru satu kegiatan permainan masih banyak jenis permainan (terutama tradisional)
yang membantu anak menjadi cerdas tapi juga sehat fisiknya.
Ayahbunda, bayangkan jika setiap hari anak kita sibuk dengan gadget
bahkan sepulang dari sekolah. Betapa tidak asyiknya hidup anak kita ^^v
Ayahbunda tentunya masih ingat betapa menyenangkan bermain air hujan,
meremas daun waru, bersepeda keliling lapangan, bermain congklak, gobak
sodor, terjun dari ketinggian menceburkan diri ketelaga (mungkin ini
agak ekstrim). Jadi biarkan anak merasakan hal yang sama.
Ayahbunda, yuk mari kita mulai membatasi anak kita dari bermain Gadget
yang berlebihan, menonton televisi yang berlebihan, ajak anak keluar dan
bermain bersama.
(anie J)