INIGRESIK.COM – Motif di balik kasus pengeroyokan terhadap NI (20), warga Tarokan, Kediri, di Jalan Banjarsugihan, Tandes, Surabaya, akhirnya terungkap. Tersangka MS mengaku nekat mengejar dan mengeroyok korban lantaran kelompok korban sebelumnya melakukan konvoi dan sempat melempar batu ke perkampungan Banjarsugihan.
“Menyerang di kampung saya, ya langsung saya kejar, antar peguruan (silat). Kurang lebih 15 orang (yang mengeroyok),” ujar MS, Kamis 14 Februari.
MS menjelaskan, saat kejadian korban tertinggal dari rombongan, sementara rekan-rekannya berhasil melarikan diri. “Habis menyerang, saya kejar,” tambahnya.
Kanit Jatanras Satreskrim Polrestabes Surabaya, Iptu Bobby Wirawan, menyatakan bahwa tiga tersangka telah ditangkap, dengan satu di antaranya masih di bawah umur dan tidak ditahan. “Tapi masih kami kembangkan untuk menangkap pelaku lainnya,” ujarnya.
BACA JUGA : Meriahnya Festival Cap Go Meh di Klenteng Kim Hin Kiong Gresik
Terkait motif pengeroyokan, Bobby membenarkan bahwa awalnya terjadi pelemparan batu oleh kelompok korban ke arah perkampungan. “Pada saat korban lewat di jalan tersebut, lalu dilakukan penyerangan. Karena informasi semula ada aksi pelemparan batu ke arah perkampungan,” jelasnya.
Bobby mengimbau agar anggota perguruan pencak silat lebih bijak dalam beraktivitas dan menghindari konflik. “Kami sudah sering menangani kasus kelompok ini. Kami imbau agar kelompok tersebut (pencak silat) dijadikan sarana fasilitas yang positif, sehingga tidak kontraproduktif. Dan tempat sarana remaja itu menyalurkan hobi, jangan malah disalahgunakan sehingga menjadi suatu tindak pidana yang menimbulkan korban,” pungkasnya.