Bupati Gresik, Fandi Akhmad Yani tetap bekerja di hari libur sambil berolahraga. Gus Yani sapaan akrabnya, mengayuh sepeda balap warna merah sembari geleng-geleng kepala merasakan jalan rusak menuju Pulau Mengare, Kecamatan Bungah.
Dengan mengenakan masker, helm sepeda balap dan jaket berwarna biru, membuat banyak orang tidak mengenalinya. Inspeksi mendadak Bupati milenial ini sengaja dilakukan untuk mencari keberadaan alat berat yang disampaikan Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) untuk perbaikan jalan menuju mengare.
Karena tidak mendapati alat berat yang dimaksud oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR), Gus Yani kesal. Saking kesalnya, dia menuntun sepedanya itu, kemudian menata paving yang amburadul, tidak beraturan dan mengecek kondisi jalan yang berlubang.
Jalan yang disidak Gus Yani merupakan satu-satunya akses jalan menuju pulau Mengare. Di Mengare ada tiga desa. Diantaranya desa Watuagung, Kramat, dan Tajungwidoro. Jalan yang digunakan warga selama bertahun-tahun ini ternyata rusak tanpa ada perbaikan.
Sambil menyapa warga, Gus Yani menghaturkan permohonan maaf kepada para pengguna jalan yang melintas, terutama warga Mengare atas kondisi jalan yang rusak. Pihaknya berjanji secepatnya melakukan perbaikan jalan demi kenyamanan warga yang sehari-hari melintasi jalan tersebut.
“Ngapunten nggih pak, ngapunten, margine risak segera dalem dandosi (maaf ya pak, maaf, jalannya rusak secepatnya saya perbaiki)” kata Gus Yani kepada warga yang melintas.
Sebelumnya Bupati Gresik sudah menginstruksikan Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) untuk memperbaiki sepanjang jalan menuju pulau Mengare. Atas instruksi Bupati, Dinas PU akhirnya mengirim alat berat ke jalan tersebut selama beberapa hari. Namun, saat disidak, alat berat tersebut sudah tidak ada di lokasi padahal perbaikan jalan masih belum tuntas.