INIGRESIK.COM – Upaya menurunkan angka stunting di Kabupaten Gresik terus digencarkan melalui berbagai inovasi layanan kesehatan berbasis masyarakat. Salah satunya terlihat dalam kegiatan Pembinaan Posyandu dan Pelacakan Stunting yang digelar di Balai Desa Samirplapan, Kecamatan Duduksampeyan, pada Kamis (9/10/2025).
Acara ini dihadiri langsung oleh Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Kabupaten Gresik sekaligus Pembina Posyandu Kabupaten Gresik Nurul Haromaini, Ketua Gabungan Organisasi Wanita (GOW) dr. Shinta, serta para istri Forkopimda Gresik.
Posyandu ILP: Layani Seluruh Siklus Kehidupan
Dalam kegiatan tersebut, rombongan meninjau Posyandu ILP (Integrasi Layanan Primer) Sedap Malam yang menjadi percontohan di Desa Samirplapan. Posyandu ini menerapkan sistem lima meja layanan, meliputi pendaftaran, penimbangan dan pengukuran, pencatatan, pelayanan kesehatan, serta penyuluhan.
BACA JUGA: Skor IMDI Gresik 2025 Capai 45,78: Cukup, Tapi Masih di Bawah Rata-Rata Jawa Timur
Posyandu ILP memberikan layanan kesehatan terpadu bagi semua kelompok usia — mulai dari ibu hamil, menyusui, bayi, balita, remaja, hingga lansia — menjadikannya inovasi nyata dalam pelayanan kesehatan masyarakat berbasis keluarga.
Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan kunjungan rumah ke balita dengan diagnosis stunting, yang disertai pemeriksaan kesehatan dan penjemputan menuju posyandu untuk mendapatkan layanan lanjutan. Pada kesempatan itu juga dilakukan pemberian paket sembako dan makanan tambahan kepada keluarga sasaran.
Duduksampeyan Catat Angka Stunting Terendah di Gresik
Ketua Pembina Posyandu Kecamatan Duduksampeyan dr. Syifa mengungkapkan, di wilayahnya terdapat 58 posyandu dengan 360 kader aktif, sementara di Desa Samirplapan sendiri terdapat tiga posyandu dengan total 20 kader aktif.
“Berkat kolaborasi dan pendampingan lintas sektor, angka stunting di Kecamatan Duduksampeyan kini menjadi yang terendah di Kabupaten Gresik,” ujarnya.
Menuju Posyandu 6 SMP Tahun 2026
Dalam arahannya, Nurul Haromaini menegaskan bahwa konsep Posyandu ILP merupakan bentuk pelayanan kesehatan yang menyentuh seluruh siklus kehidupan.
“Posyandu ILP bukan hanya untuk ibu dan bayi, tetapi untuk semua kalangan — mulai bayi, ibu hamil, balita, remaja hingga lansia,” jelasnya.
Ia juga menambahkan, tahun 2026 menjadi momentum penting bagi penguatan layanan lintas sektor dengan konsep Posyandu 6 SMP, yaitu integrasi enam bidang: Kesehatan, Sosial, Pendidikan, Pekerjaan Umum, Perumahan Rakyat, dan Trantibum Linmas.
Sinergi Lintas Sektor Menuju Gresik Bebas Stunting
Kegiatan ditutup dengan sesi Sharing Hearing tentang stunting bersama dr. Wiweka, spesialis anak, yang dipandu oleh dr. Mukhibatul Khusnah, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik.
Melalui sinergi antara pemerintah, kader, dan masyarakat, Pemkab Gresik berharap dapat memperkuat komitmen menuju generasi bebas stunting dan mewujudkan Gresik yang sehat, tangguh, dan sejahtera.