Siwalan merupakan tanaman jenis palma yang banyak tumbuh di berbagai negara dengan kondisi tanah yang kering. Di Indonesia khususnya di Jawa, siwalan banyak tumbuh di wilayah pesisir Utara (Gresik, Tuban, dll.). Siwalan juga dapat difungsikan sebagai tanaman konservasi air di area kering.
Melalui latar belakang tersebut Gabriel mulai mengembangkan potensi dari pohon siwalan ini. Gabriel menjelaskan dalam penelitian yang dilakukan, beliau berharap nilai ekonomis tanaman siwalan akan meningkat dengan munculnya pemanfaatan baru dari tanaman siwalan sebaagai kantong semen. Di lain sisi, dengan adanya inovasi ini memberikan angin segar bagi konservasi dari tanaman siwalan. Hal tersebut akhirnya dapat membantu dalam pelestarian siwalan yang saat ini menjadi salah satu golongan tanaman hampir punah di Indonesia.
Pelepah dan sabut Siwalan menjadi bagian utama pada pohon siwalan yang dapat dijadikan sebagai kantong semen. Kedua bahan tersebut saat ini hanya dinilai sebagai limbah perkebunan yang tidak memiliki nilai jual. Padahal sebenarnya kedua bagian tersebut berpotensi menjadi produk turunan yang bernilai ekonomis tinggi. Keberadaan Lignoselulose pada pelepah dan sabut buah siwalan dapat difungsikan salah satunya menjadi bahan baku pembuatan kertas.
Penelitian yang dilakukan sejak Bulan April hingga November 2017 ini merupakan program jangka panjang dan masih akan dilanjutkan dengan melakukan penelitian selanjutnya. Dengan judul penelitian “kraft paper production from combination of Borassus flabellifer stem leave pulp and cardboard waste with kraft method” yang dilaksanakan, diharapkan siwalan, pohon khas gresik ini bisa menjadi komoditas yang baik dan mampu meningkatkan nilai ekonomi khususnya dari pohon siwalan itu sendiri.