Meski miliki keterbatasan, tak menghalangi mengukir prestasi. Seperti ditunjukkan Moch. Nizar Rubaanut Thairati, pemuda asal Gresik, Jawa Timur. Karya-karyanya merampah dunia, meski ia miliki keterbatasan sebagai difabel.
Hal itu terungkap saat seminar bertajuk “Laundry Corporate” yang digelar di Atrium Grandcity Mall, Senin (8/2/2021) lalu. Seminar ini memberikan kiat strategi sukses bisnis laundry sektor industri perusahaan yang dimotori organisasi diVable Indonesia sebagai persembahan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PENA).
Acara dihadiri lebih kurang 100 difable dari seluruh Jawa Timur. Kegiatan tersebut berlangsung sederhana dikarenakan kondisi pandemi Covid 19. Kendati demikian, seminar ini tetap berkesan. Salah satu peserta yang yang menjadi perhatian adalah Moch Nizar Rubaanut Thairati. Pemuda ini dinilai kreatif, inovatif dan tidak kenal menyerah. Terbukti, ia bisa membuat bahan bekas/ limbah berupa koran menjadi miniatur yang sangat bagus. Karyanya juga go internasional, pernah dapat pesanan dari Australia.
“Faktor keterbatasan bukanlah sebab untuk kita berhenti berkarya,” kata Bunda Megawati selaku Ketua Umum ForDiva. “Meskipun kita berketerbatasan tapi tanpa batas tetap semangat dan tak kenal lelah,” lanjutnya menegaskan.
Acara tersebut selain dihadiri Puji selaku CEO dr Loundry Seneng, juga dihadiri ketua HIPLI Nasional (Himpunan Pengusaha Loundry Indonesia) Heri Basuki. Keduanya memberikan kiat-kiat bisnis untuk sukses di bisnis Loundry sektor Industri.