INIGRESIK.COM – Meskipun Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP2P) Tuban telah berhasil melaksanakan vaksinasi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) hingga 99 persen, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Tuban meminta agar dilakukan kajian lebih mendalam sebelum pasar hewan dibuka kembali. Wabah virus Apthovirus yang menyebabkan PMK telah menyebar ke 16 dari 20 kecamatan di Tuban, menambah kekhawatiran terkait potensi penyebaran lebih luas jika pasar hewan dibuka kembali terlalu cepat.
BACA JUGA: Laka lantas di Bungah Gresik, Seorang Pemotor Alami Luka Serius
Berdasarkan data dari DKP2P Tuban per 2 Februari 2025, terdapat 266 ekor sapi yang terinfeksi PMK. Dari jumlah tersebut, 199 ekor berhasil sembuh, 45 ekor masih dalam kondisi sakit, dan 18 ekor mati. Ada juga empat ekor yang terpaksa dipotong. Kecamatan Kerek menjadi daerah dengan jumlah kasus terbanyak, mencapai 70 kasus, sementara empat kecamatan lainnya, yaitu Bangilan, Tuban Kota, Merakurak, dan Montong, tercatat belum terjangkit virus PMK.
Dalam hal populasi sapi potong, Tuban mencatatkan penurunan jumlah ternak sejak wabah PMK pertama kali menyerang pada 2022. Populasi sapi potong di Tuban pada 2021 mencapai 354.650 ekor, namun setelah wabah, jumlahnya menurun menjadi 274.629 ekor pada 2022. Pada 2023, populasi sapi potong tercatat sedikit meningkat menjadi 266.378 ekor.
DKP2P Tuban telah menyelesaikan hampir seluruh vaksinasi dengan distribusi 280 botol vaksin Aphthovet untuk 7.000 ekor sapi, dengan hanya 75 ekor sapi di Kecamatan Palang yang belum tervaksin. Pemerintah setempat juga sedang berencana untuk meminta tambahan alokasi vaksin dari provinsi.
Meski vaksinasi telah tersebar di hampir seluruh wilayah, pihak DKP2P masih menunggu perkembangan lebih lanjut mengenai keputusan untuk membuka kembali pasar hewan. Proses vaksinasi di desa-desa masih terus dipantau untuk memastikan tidak ada sapi yang luput dari pengamatan dan vaksinasi. Seiring dengan situasi ini, pemerintah akan berkoordinasi dengan berbagai stakeholder dan organisasi perangkat daerah (OPD) terkait untuk memastikan kesiapan pembukaan pasar hewan sesuai dengan kondisi riil di lapangan.
DISCLAIMER: Artikel ini dibuat dengan bantuan Artificial Intelligence (AI) namun data yang di peroleh di hasilkan dari riset.