Laporan polisi ke Polsek Kedamean ini dibuat karena mereka tidak terima karena Dafa Robbyan
Syahibra
(12) siswa kelas VII dipukul.
Informasi yang dihimpun sementara ini, salah satu alasan pemukulan sang guru, menurut media yang berkembang karena tidak taat saat latihan baris-berbaris, meski telah diminta masuk ke dalam barisan. Selain itu, remaja ini juga tak menghiraukan sang guru.
Karena emosi, sang guru memukul wajah pelajar itu menggunakan buku. Akibatnya, pelipisnya mengalami luka.
“Pukulan terakhir terkena bagian klip sehingga mengakibatkan kulit di bawah pelipis mata luka,” kata remaja tersebut seperti dikuti dari tribunnews Jumat (25/8/2017).
Tahu bahwa murid yang baru dipukulnya luka, guru olahraga itu langsung berusaha memberikan pertolongan. Si murid, juga dipulangkan lebih awal.
Karena tak terima, orangtua DR mendatangi sekolah untuk meminta pertanggungjawaban.
Pihak sekolah pun menyampaikan permintaan maaf dan menyatakan bersedia menanggung biaya pengobatan.
Walau demikian, orangtua murid ini tetap tak terima dan melapor ke Polsek Kedamean.
“Masih kita mintai keterangan. Anggota bhabinkamtibmas meminta keterangan untuk melihat permasalahan yang sebenarnya,” kata Kapolsek Kedamean, AKP I Made Jatinegara saat dikonfirmasi.
Sementara, Kepala SMP Swasta tersebut,
Masyuk, mengatakan bahwa pihak sekolah dan guru sudah mengaku bersalah.
Masyuk sendiri sangat kasihan kepada guru olah raga tersebut yang mengajar dengan sungguh-sungguh dan upah yang pas-pasan.
“Kasihan gurunya, hanya mendapatkan upah Rp 80.000 sebulan dan sepekan hanya dua kali mengajar olah raga,” kata Masyuk.
Sumber: Radar Surabaya | Tribunnews