INIGRESIK.COM – Jebolnya tanggul Kali Lamong menyebabkan beberapa wilayah di Gresik banjir. Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak memantau langsung penanganan yang dilakukan oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo.
“Saya bersama Bapak Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo datang kesini untuk mempercepat penanganan darurat di Kali Lamong.” Jelas Emil
Wagub Emil juga menjelaskan bagaimana rencana penanganan banjir Kali Lamong. Bahwa penanganan banjir Kali Lamong tidak bisa dilakukan sekaligus.
“Memang penanganan dilakukan secara bertahap, Tanggul 100 KM itu proyek yang amat sangat besar. Oleh karena itu di tentukanlah titik-titik yang paling urgent.” terang Emil.
BACA JUGA
- Haul ke-70 Al-Habib Al-Qutb Abu Bakar bin Muhammad bin Umar Assegaf Akan Digelar di Gresik pada 13-14 Juni 2025
- PT Aldzama Buka Lowongan Kerja 2025! Cari Talenta Terbaik untuk Posisi Strategis
- SMA Negeri 1 Gresik Umumkan Jadwal dan Alur Pendaftaran Peserta Didik Baru Tahun Ajaran 2025/2026
- Buruan, Dinas Tenaga Kerja Gresik Buka Pelatihan Operator Forklift GRATIS, Ini Syaratnya!
- KH Mansoer Shodiq, Ketua MUI Gresik Periode 2014-2024, Wafat di Usia 77 Tahun
Menurutnya penanganan banjir Kali Lamong harus dilakukan pemetaan titik-titik prioritas sesuai urgensinya dari hilir ke hulu.
“Oleh karena itu di tentukanlah titik-titik yang paling urgent. Dari pemetaan titik yang urgent diantaranya ada di wilayah Jono di hilir. Kenapa karena prinsipnya menangani sungai itu dari hilir baru ke hulu. Dari Jono rencana dalam waktu dekat baru ke Tambak Beras.” terang wagub muda ini.
Mantan Bupati Trenggalek ini juga mengapresiasi langkah taktis Pemkab Gresik yang mengerahkan beberapa alat berat untuk menangani tanggul Kali Lamong yang jebol.
“Saya sangat berterima kasih kepada Pemkab Gresik yang telah mengerahkan 4 unit alat berat untuk menanggulangi tanggul yang jebol, dalam waktu kita cari solusi untuk mobilisasi alat berat ke 13 titik tanggul yang jebol” terang Emil.
Sementara itu, Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo Agus Rudyanto memaparkan kronologis terjadinya banjir di Cerme dan jebolnya tanggul di daerah tersebut.
Ia mengatakan curah hujan yang sangat tinggi serta beban air yang sedemikian besar mengakibatkan jebolnya tanggul tersebut.
“Menurut data curah hujan kemarin ini 200, padahal biasanya 50 saja, itulah kenapa wilayah Cerme yang biasanya enggak banjir terjadj banjir dan tanggul jebol,” ungkap Agus.
Adapun penganggaran bagi penanganan banjir di Kali Lamong telah menjadi prioritas BBWS Bengawan Solo di tiap tahunnya.
“Pada prinsipnya, BBWS Bengawan Solo setiap tahun sudah menganggarkan untuk penanggulangan banjir di Kali Lamong meskipun dananya terdampak refocusing penanganan Covid-19,” pungkasnya.