Mendekati penetapan waktu puasa 1 Ramadan 1440 Hijriyah pada tahun masehi 2019 yang dilakukan dalam sidang isbat Kementerian Agama dengan melibatkan berbagai ormas Islam, pemantauan hilal dilakukan di berbagai tempat yang ada di Indonesia.
Hilal atau bulan sabit muda pertama yang menandakan permulaan bulan dalam kalender Islam menjadi sangat penting dalam menentukan awal puasa Ramadan.
Wakil Kepala Lembaga Falaqiyah PCNU Jatim Muchyidin Hasan mengemukakan hilal terlihat di Bukit Condrodipo Kabupaten Gresik Jawa Timur. Hilal tersebut dilihat oleh enam orang tanpa menggunakan alat.
“Ketinggia hilal sekitar empat hingga lima derajat pada menit yang berbeda, namun saat ini saksi yang melihat hilal sedang diperiksa oleh Pengadilan Agama Gresik dan akan dilaporkan ke Kemenag serta PB NU Jakarta,” ujarnya.
Dikatakan Muchyidin ada beberapa cara yang dilakukan untuk melihat hilal, seperti menggunakan mata telanjang hingga teleskop motorik. Meski begitu, Muchyidin mengemukakan saksi yang melihat hilal tersebut sudah terbiasa mengamati hilal tiap bulannya.
“Mereka terbiasa melakukan setiap bulan dalam pengamatan, sehingga dimungkinkan bisa melihatnya dengan mata telanjang,” jelasnya.
Muchyidin mengemukakan, ciri hilal yang terlihat biasanya berbentuk bulan sabit yang kemiringannya tergantung pada arah matahari, sedangkan warnanya biasanya putih agak kemerahan.
Untuk diketahui, secara umum penentuan awal masuk bulan baru dalam penanggalan Islam biasanya ditentukan dengan keberadaan hilal, atau bulan baru yang masih muda dengan ketinggian mencapai dua derajat.