Pencanangan nasional imunisasi pneumokokus konyugasi atau PCV oleh Menteri Kesehatan Republik Indonesia dimulai dari Kabupaten Gresik yang terpilih menjadi tuan rumah dari 8 Kabupaten di Jawa Timur dan 6 Kabupaten di Provinsi Jawa Barat (Jabar).
“Kabupaten Gresik dalam kapasitas pelayanan vaksinasi rutin dilaksanakan meski pandemi Covid-19 tidak berpengaruh dan tetap tinggi, sehingga upaya komitmen terus melakukan pelayanan – pelayanan vaksin covid-19,” ungkap Plt. Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Maxi Rein Rondonuwu.
Acara dibuka oleh Menteri Kesehatan RI, Budi Gunawan Sadikin melalui virtual dan Plt. Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Maxi Rein Rondonuwu dengan simbolis pemukulan bedug, di Pendopo kabupaten Gresik, Selasa (22/6/2021).
Menurutnya, imunisasi PCV merupakan upaya pemerintah dalam upaya memberikan pelayanan kesehatan utamanya kepada bayi dan balita. Selain itu juga dengan adanya program imunisasi PCV ini karena penyakit pneumonia atau sesak nafas menjadi salah satu penyebab utama kematian bayi dan balita, sehingga angka kasus penyakit ini tinggi. “Kita akan menurunkan angka kematian bayi dan balita salah satu utama penyakit pneumonia. Jadi yang disampaikan oleh pak Menteri secara virtual, biaya perawatan mahal,” jelasnya.
Imunisasi PCV ini sudah dilakukan diuji coba di beberapa provinsi sejak tahun 2017 sampai 2019, sehingga bagus dan layak kesehatan seperti vaksin dan imunisasi antigen lainnya. Sehingga meminta semua pihak baik pemerintah daerah dan masyarakat agar mensosialisasikan kepada masyarakat terkait pentingnya imunisasi PCV.
“Kami meminta pemerintah daerah untuk mensosialisasikan program ini. Kita baru mulai dan akan dievaluasi kembali untuk uji coba dan ada penurunan sangat tinggi pada bayi,” terangnya.
Dengan vaksin imunisasi PCV dilakukan di seluruh Indonesia secara bertahap. Sedangkan untuk bayi yang usia mulai 2, 3 dan 12 bulan.
Bupati Gresik, Fandi Akhmad Yani mengatakan, suatu kehormatan untuk Kabupaten Gresik menjadi tuan rumah dalam program imunisasi PCV. “Mudah – mudahan kita kompak selalu memberikan edukasi terhadap masyarakat bahwasanya di tengah – tengah pandemi. Kami selaku pemerintah juga terus berupaya komitmen dalam hal ini pemerintah pusat diwakili oleh pak Menteri Kesehatan memberikan edukasi terhadap kita semua, bahwasanya ini bentuk komitmen pemerintah terhadap kesehatan yang mana di tengah – tengah pandemi covid-19,” ucapnya.
Yani juga mengandeng PKK atau komunitas – komunitas lain bisa fatayat, muslimat, aisyiyah, afiatul asiyah mensosialisasikan kepada masyarakat bahwasanya kesehatan pada bayi harus menjadi penting. Karena kasus yang dipotret oleh kementrian kesehatan tentang seremoni ini cukup tinggi di Indonesia, maka pak menteri memberikan solusi yaitu vaksinasi imunisasi PCV ini. “Saya berharap teman – teman media juga membantu mensosialisasikan dan kadang – kadang masyarakat itu punya kekhawatiran ketika pandemi ini sudah tidak usah ke rumah sakit, tidak usah imunisasi, padahal ini juga sangat penting imunisasi yang lain juga menjadi penting investasi kesehatan di masa depan,”pungkasnya.