INIGRESIK.COM – Sebuah peristiwa yang sangat mengharukan terjadi di Gresik, di mana seorang pelajar SMA berinisial AP mencoba mengakhiri hidupnya dengan cara melompat ke perlintasan kereta api Duduksampeyan. Aksi nekat tersebut, yang terjadi pada beberapa waktu lalu, diduga kuat disebabkan oleh perlakuan bullying yang dialami AP di sekolah.
Kejadian ini mendapat perhatian serius dari berbagai pihak, termasuk Ketua DPRD Gresik, Muhammad Syahrul Munir, yang merasa perlu untuk mengunjungi AP dan memberikan dukungan setelah insiden tersebut. Pada Jumat 24 Januari 2025, Syahrul langsung mendatangi rumah AP untuk melihat kondisinya dan memberikan semangat.
Ketua DPRD Gresik Muhammad Syahrul Munir menegaskan bahwa meskipun AP tidak mengalami luka fisik yang parah akibat kejadian itu, namun dampak emosional yang dialami pelajar tersebut jelas sangat besar. “Kami datang untuk memastikan kondisi AP. Meskipun tidak ada luka fisik yang terlihat, kami menyadari bahwa luka di dalam dirinya pasti sangat besar, karena dia sampai berpikir untuk mengakhiri hidupnya dengan cara yang sangat ekstrem seperti itu,” ujar Syahrul saat mengunjungi rumah AP.
Syahrul juga memberikan kata-kata semangat kepada AP agar tidak menyerah dan tetap berjuang untuk masa depannya. Ia mengingatkan bahwa AP masih sangat muda dan memiliki masa depan yang panjang untuk diraih. Selain itu, mengingat sebentar lagi AP akan lulus dari SMA, Syahrul berharap kejadian ini tidak merusak semangat hidupnya dan ia dapat kembali mengejar cita-cita yang selama ini diimpikan. “Kami memberikan dukungan agar adik kita ini tetap semangat dan melanjutkan hidupnya. Apalagi, sebentar lagi dia akan lulus dari sekolah. Kami harap dia bisa bangkit dan mengejar cita-cita yang sudah lama ingin dicapainya,” kata Syahrul.
Dalam kesempatan tersebut, Syahrul juga mendengarkan cerita AP tentang bagaimana dia mengalami perlakuan bullying di sekolah. AP menceritakan bahwa sejak kelas 2 SMA, ia sering menjadi korban perundungan dari teman-temannya, bahkan pernah mengalami kekerasan fisik yang menyebabkan trauma mendalam. Perlakuan tersebut ternyata sangat mempengaruhi kondisi mental dan emosionalnya, sehingga pada akhirnya ia merasa putus asa dan nekat melakukan percobaan bunuh diri. “Ini sangat miris sekali. Perlakuan seperti ini tidak seharusnya terjadi pada anak-anak kita. Kita semua harus lebih peka terhadap kondisi psikologis mereka,” ungkap Syahrul.
BACA JUGA :PT Wilmar Indonesia Buka Loker, Penempatan Gresik
Sebagai langkah selanjutnya, Syahrul menyatakan akan segera mengadakan pertemuan dengan sejumlah pihak terkait untuk membahas masalah bullying yang semakin marak di lingkungan pendidikan. Ia berencana untuk mengunjungi Dinas Pendidikan, Kementerian Agama, dan KBPPPA Gresik untuk bekerja sama dalam menangani permasalahan bullying di sekolah-sekolah, yang menurutnya sudah mencapai tingkat yang sangat mengkhawatirkan. “Kami akan segera mendatangi Dinas Pendidikan, Kementerian Agama, hingga KBPPPA Gresik untuk mencari solusi agar kejadian serupa tidak terulang lagi. Ini adalah masalah serius yang harus segera ditangani bersama,” tambahnya.
Dengan adanya perhatian yang diberikan oleh Ketua DPRD Gresik, diharapkan masalah bullying di sekolah-sekolah dapat lebih terdeteksi dan ditangani dengan baik, demi melindungi anak-anak dan remaja agar tidak jatuh dalam kondisi psikologis yang merugikan mereka. Syahrul juga mengajak seluruh elemen masyarakat, orang tua, dan sekolah untuk bersama-sama menciptakan lingkungan yang lebih aman dan mendukung bagi perkembangan mental dan emosional para pelajar.
DISCLAIMER: Artikel ini dibuat dengan bantuan Artificial Intelligence (AI) namun data yang di perloleh di hasilkan dari riset.