Pondok pesantren Sidogiri merupakan salah satu Pondok yang tertua di Indoensia. Didirikan pada 1745 M oleh Sayyid Sulaiman bin Abdurrahman Basyaiban (yang wafat pada 1766 M). Sayyid Sulaiman tidak lain keturunan keempat Syekh Syarif Hidayatullah yang biasa dikenal dengan Sunan Gunung Jati.
Urutan Pengasuh Pondok Sidogiri
Keberadaan Panca Warga dan selanjutnya Majelis Keluarga, sangat membantu pengasuh dalam mengambil kebijakan-kebijakan penting dalam mengelola Pondok Pesantren Sidogiri sehingga berkembang semakin maju.
Tentang urutan Pengasuh, terdapat beberapa versi, sebab tidak tercatat pada masa lalu. Dalam catatan yang ditandatangani KH. A. Nawawi Abd. Djalil pada 2007, urutan Pengasuh Pondok Pesantren Sidogiri sampai saat ini adalah:
- Sayyid Sulaiman (wafat 1766)
- KH. Aminullah (wafat akhir 1700-an/awal 1800-an)
- KH. Abu Dzarrin (wafat 1800-an)
- KH. Mahalli (wafat 1800-an)
- KH. Noerhasan bin Noerkhotim (wafat pertengahan 1800-an)
- KH. Bahar bin Noerhasan (wafat awal 1920-an)
- KH. Nawawie bin Noerhasan (wafat 1929)
- KH. Abd. Adzim bin Oerip (wafat 1959)
- KH. Abd. Djalil bin Fadlil (wafat 1947)
- KH. Cholil Nawawie (wafat 1978)
- KH. Abd. Alim Abd. Djalil (wafat 2005)
- KH. A. Nawawi Abd. Djalil (2005-2021)
KH Nawawi Abdul Jalil merupakan Mustasyar PBNU. Dalam Muktamar ke-33 NU di Jombang, Kiai Nawawi duduk sebagai anggota Ahlul Halli Wal Aqdi (Ahwa). Ahwa yang beranggotakan 9 kiai sepuh yang bermufakat untuk menentukan kepemimpinan NU.
Ulama kharismatik ini mengembuskan nafas terakhir di RS Lavalete, Malang Minggu (13/6/2021) pukul 16.40 WIB. Sebelumnya Kiai Nawawi dirawat selama 4 hari.
Innalillahi Wa Inna Ilahi Rojiun ..