INIGRESIK.COM – secara penampilan para hafiz kecil itu memang tak berbeda dengan rekan sepantarannya. Aisyah Yasmin Mumtaz misalnya. Dia masih suka bermanja dan mengikuti kemanapun sang bunda. Saat berbicara dengan orang yang baru dikenal dia juga malu-malu. Namun diusianya yang masih 10 tahun, Aisyah sudah menghafal 30 Juz.
Keberhasilan ini didapat setelah hampir 1,5 tahun berpisah dengan keluarganya. Kini bersama keluarganya Aisyah merintis sebuah misi baru. Sebenarnya minat putri pasangan Uyik Unari dan Muhammad Rusli tersebut terhadap dunia tahfidz sudah muncul lama. Sehingga seorang rekan Uyik bernama Dr Sarmini mengenalkan sebuah metode baru menghafal Qur’an.
BACA JUGA
- Gempa Bumi di Bawean Gresik: Warga Sempat Mengira Suara Gemuruh dari Sound System
- Bocah SD di Gresik Kepergok Curi Motor, Ternyata Sudah Beraksi di Beberapa Lokasi
- Prabowo Resmikan Pabrik Pemurnian Emas Terbesar di Dunia di Gresik
- Pedagang Pasar di Gresik Keluhkan Penurunan Daya Beli Usai Beras SPHP Ditarik dari Pasaran
- Tatapan Mata Picu Pengeroyokan di Tandes, Surabaya, Korban Babak Belur
“metode yang ditawarkan sangat simpel dan cepat” ujar Uyik seperti dikutip dari Harian Jawa Pos Metropolis 28/06/15 Sarmini yang merupakan doktor linguistik yang tinggal di Pondok Cabe Jakarta berencana akan mendirikan lembaga baru untuk mengenalkan metode tersebut “karena baru buka, yang ditawari hanya teman temannya, bisa dibilang anak saya adalah yang pertama” ujar Uyik Awalnya tawaran itu membuat Uyik dan Rusli bimbang .
Maklum untuk mengikuti program tersebut, Aisyah harus tinggal di Jakarta. Otomatis aktifitas sekolahnya di SDIT Al Ibrah ditinggal sementara. Namun pihak sekolah memberikan solusi. Aisyah diberikan kesempatan untuk cuti sekolah dulu “jika program selesai, dia boleh melanjutkan sekolahnya” Kata Rusli
Akhirnya pada awal 2013, Aisyah pergi ke Jakarta . Dia tinggal dilembaga pesantren yang dikelola Sarmini Meode yang diikuti Aisyah sebenarnya tidak rumit. Setiap malam, bungsu dari lima bersaudara ini diwajibkan membaca minimal dua halaman. “minimal dua halaman itu harus dibaca 10 kali” tutur Aisyah
Saat pagi dia kembali membaca dua halaman Al Qur’an itu. Siangnya sang bocah diminta setor hafalan kepada pengasuhnya, aktifitas seperti ini dilakukan secara rutin setiap hari Keberhasilan Aisyah tersebut menjadi inspirasi keluarga Rusli, dengan membuat program camping Al Quran dirumahnya.
Melalui program ini Rusli dan keluargnya mengajak sejumlah putra putri koleganya menggelar hafalan Al Quran dirumahnya
dikutip dari : Harian Jawa Pos “Metropolis People” Minggu 28 Juni 2015