Kuliner Gresik kali ini adalah Nasi karak makanan yang terbuat dari sisa nasi yang kemudian diolah lagi menjadi nasi karak seperti namanya, nasi ini sebetulnya dari nasi merah yang rasanya lain dengan beras putih yang kita konsumsi. Nasi Karak ini terdiri dari nasi merah yang diberi parutan kelapa, sedikit serunden, lombok untuk pemedasnya dan tak lupa juga diberi tempe mendoan atau gorengan.
Banyak makanan tradisional yang sudah mulai sulit ditemukan di Gresik. Salah satunya Nasi Karak, makanan khas Gresik ini sudah jarang yang menjual. Penjual Nasi Karak bisa ditemukan di kampung-kampung, terutama di Gresik bagian utara. Biasanya para penjual Nasi Karak hanya bisa ditemukan beberapa jam saja.
Saat mendengar Nasi Karak, pastinya anda akan teringat nasi yang sudah hampir basi, lalu dikeringkan, dan diolah kembali, atau biasa disebut nasi aking. Tapi jika anda ke Gresik, bukan itu yang anda akan temukan. Yang anda akan temukan adalah nasi merah yang dinikmati bersama parutan kelapa, poya gurih (serundeng), dan lauk tempe. Nasi Karak hanya bisa ditemui saat pagi hari, karena memang Nasi Karak merupakan menu sarapan khas Gresik.
Ada dua jenis karak. Pertama, karak putih berasal dari beras yang ditambahi sedikit air kapur, sirih, dan garam, kemudian ditanak seperti nasi pada umumnya. Kedua, karak hitam, berasnya ditambah campuran ketan hitam agar menghasilkan warna hitam dan diberi garam. Agar lebih sedap, biasanya waktu menanak dimasukkan daun pandan.
Untuk lauknya, Nasi Karak biasanya ditemani godho tempe (gimbal tempe), bali belut, dan parutan kelapa serta poya. Paling pas menikmati godho tempe ini saat masih panas. Jangan lupa juga cabai rawitnya agar waktu sarapan anda semakin menyenangkan.