Bangunan Gajah Mungkur dibangun oleh H. Djaelani putra keempat dari H. Oemar Bin Ahmad (yang membuat rumah rumah di kampung Kemasan), bangunan Gajah Mungkur yang kental dengan gaya kolonial, didirikan pada 1896 (ditempati
pada 1902) hingga kini masih seperti aslinya.
Bangunan kuno tersebut terletak ini Jalan Nyi Ageng Arem-Arem no 38 Gresik, atau dekat juga dengan kampung kemasan.
Gajah Mungkur sendiri memiliki artinya menurut kata yaitu Gajah = binatang Gajah dan Mungkur = membelakangi. Jadi Gajah Mungkur adalah Gajah yang hadapnya membelakangi. Menurut keterangan dari keluarga sejarahnya karena pemilik rumah.
Batik Gajah Mungkur
Menurut Choiri selaku generasi ketiga dari H. Djaelani batik Gajah Mungkur sudah ada sejak dulu. Berbekal pengetahuan yang didapat dari keluarganya yang ada di Pekalongan, hingga kini masih setia untuk memproduksi batik dengan berbagai model dan beberapa ciri khas dari Gresik.
Berikut video lengkap wawancara dengan Bapak Choiri selaku generasi ketiga