Ratusan Pedagang Kaki Lima (PKL) sudah bisa berdagang di dalam kawasan Alun-alun Gresik. Setelah berada di pinggir kawasan Alun-alun. Namun, para pedagang harus membayar uang listrik dan kebersihan untuk bisa berjualan di dalam kawasan Alun-alun.
Salah satu pedagang Alun-alun Gresik Wandi mengatakan, para pedagang bebas berjualan di dalam kawasan Alun-alun kecuali hari Senin dan Kamis. Dan para pedagang dimintai tarif per harinya.
“Tarif Rp 12 ribu per malam, biasanya habis maghrib atau sebelum buka stand, ada satu yang minta,” ungkapnya, Rabu (14/4/2021).
Penarikan itu nantinya lanjut Wandi dibuat untuk pembayaran kebersihan dan listrik. Yang sudah dikoordinasi oleh paguyuban pkl Alun-alun.
“Nanti pembayaran itu dikasih ke koordinator Paguyuban pak Yasin,” ujarnya.
Memang selain malam minggu dan malam senin sepi dan hanya puluhan PKL yang ada dalam kawasan tersebut.
“Kalau komplit malam minggu, malam senin ramai sampai ratusan,” jelasnya.
Di lapangan stand pkl itu dilengkapi nomer yang tertera. Jadi sudah ada yang mengatur dan membangun kawasan untuk pkl tersebut.
Pedagang lainnya Amir mengaku tidak keberatan dengan dikenai tarif jalan atau bayar listrik. Ia mengatakan dari pada ngontrak puluhan juta lebih baik disini. “Gak berat dari pada dijual di Jalan, sepi dan Amburadul,” imbuhnya.