INIGRESIK.COM/ Di balik ruangan penjara berukuran 4 x 4 meter di Lapas Kelas IIB Mojokerto, jadi saksi sejarah jejak perjuangan Kiai Hasyim Asy’ari. Sel sempit di blok A di Jalan Taman Siswa, Kelurahan Purwotengah, Kecamatan Kranggan, Kota Mojokerto itulah sang pendiri Nahdlatul Ulama (NU) pernah ditahan di masa pendudukan Jepang.
Senin (6/2) pagi, suasana penjara yang dibangun sekitar dekade 1920-an itu tampak berbeda dari biasanya. Sejumlah warga binaan laki-laki serempak mengenakan sarung dan kopiah. Mereka berkumpul di Masjid At-Taubah yang berada di dalam lapas untuk melantunkan salawat dan menggelar doa bersama. Kegiatan serupa juga diikuti para penghuni lapas di sisi blok wanita.
Aktivitas keagamaan tersebut menjadi salah satu dari rangkaian napak tilas Kiai Hasyim Asy’ari dalam rangka menyambut momentum Hari Lahir (Harlah) Satu Abad NU. Di hadapan warga binaan, Ketua Tanfidziah PC NU Kabupaten Mojokerto KH Abdul Adhim Alwi menceritakan tentang kukuhnya perjuangan Kiai Haysim Asy’ari. Atas tekad mulianya dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia, ternyata harus diganjar dengan kurungan penjara oleh tentara Jepang.
”Beliau (Kiai Hasyim Asy’ari) sangat-sangat eksis untuk memperjuangkan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Setelah beliau ditangkap di Jombang, tapi karena di sana banyak santri yang demo untuk mengeluarkan Mbah Hasyim Asy’ari, makanya dipindah ke Mojokerto tepatnya di kamar ini,” ungkap Kiai Adhim sambil menunjukkan ruang sel nomor 2 di blok A Lapas Kelas IIB Mojokerto, kemarin (6/2).
Di dalam ruangan bercat hijau itu terpajang sosok Hadratus Syeikh Hasyim Asy’ari lengkap dengan narasi singkatnya selama di penjara oleh pasukan Nippon. Kiai Adhim juga menceritakan pedihnya perjuangan yang dilalui Mbah Hasyim selama mendekam di balik jeruji besi penjara.
Tak hanya dikurung, kakek dari presiden keempat RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur ini juga mendapatkan kekejaman fisik yang dilakukan tentara Jepang. Meski demikian, tutur Kiai Adhim, penyiksaan itu tak menyurutkan kebulatan tekad Mbah Hasyim untuk lepas dari segala bentuk penjajahan. ”Betapa sengsaranya Mbah Hasyim Asy’ari. Saya punya foto Mbah Hasyim Asy’ari ketika itu kesakitan dicabut kukunya sama penjajah (Jepang) cuma gara-gara beliau tidak mau berhenti untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia,” imbuhnya.
Sumber: jawapos.com