Banyak yang tidak mengetahui bahwa salah satu putera daerah Gresik pernah menjadi tokoh sentral Muhammadiyah tepatnya pada Kongres Muhammadiyah Ke-37 pada tahun 1968, kala itu KH. Faqih Usman didaulat menjadi ketua umum Muhammadiyah. KH Fakih Usman lahir di Gresik, Jawa Timur pada tanggal 2 Maret 1904, ayahnya bernama
KH Faqih Usman Tokoh Muhammadiyah |
Usman Iskandar bekerja sebagai pedagang kayu, sementara ibunya adalah seorang ibu rumah tangga yang merupakan keturunan ulama.
Keluarga pasangan tersebut hidup dalam kesederhanan sehingga tidak bisa mendapatkan pendidikan di sekolah Belanda. Fakih belajar Islam sejak kecil, ia banyak menimbah ilmu dari ayahnya.
Keluarga pasangan tersebut hidup dalam kesederhanan sehingga tidak bisa mendapatkan pendidikan di sekolah Belanda. Fakih belajar Islam sejak kecil, ia banyak menimbah ilmu dari ayahnya.
Ketika menginjak usia sepuluh tahun ia mulai belajar di beberapa pesantren di Gresik. Beliau juga aktif di organisasi remaja Masjid Jamik Gresik , salah satu ulama besar dan kharismatik sekaligus guru yang sangat berjasa bagi kehidupan beliau adalah Hadhratus Syeikh KH. Mohammad Zubair, Pekauman, Gresik.
Hadhratus Syeikh KH. Mohammad Zubair Gresik merupakan salah satu Ulama berpengaruh di Indonesia, hal ini bisa dilihat keberadaannya sebagai ketua Mustasyar Nahdlatul Ulama (NU) periode awal berdirinya Nahdlatul Ulama (NU).
Hadhratus Syeikh KH. Mohammad Zubair Gresik merupakan salah satu Ulama berpengaruh di Indonesia, hal ini bisa dilihat keberadaannya sebagai ketua Mustasyar Nahdlatul Ulama (NU) periode awal berdirinya Nahdlatul Ulama (NU).
Mustasyar merupakan penasihat, jadi beliau merupakan Ulama yang menjadi banyak rujukan ulama lainnya karena tingkat keilmun agama, kezuhudan, serta akhlaq beliau yang sangatlah luar biasa. Jadi bisa dikatakan Hadhratus Syeikh KH. Mohammad Zubair merupakan ulamanya para ulama kala itu.
KH. Fakih Usman yang pada akhirnya menjadi tokoh pendiri Muhammadiyah Gresik ini beberapa kali mendatangi kyai di Gresik tentang rencana pendirian Muhammadiyah, diantaranya mendatangi Hadhratus Syeikh KH. Mohammad Zubair di pondoknya di Desa Kauman serta KH. Marlikan (KH Kholil) di Pondok Blandongan. Ternyata kedua Ulama besar tersebut merestui pendirian Muhammadiyah Gresik. KH. Fakih Usman wafat pada tanggal 3 Oktober 1968 di usia 64 tahun, sebagai bentuk penghormatan atas jasa dan perannya, sebuah nama jalan di Gresik diberi nama KH. Faqih Usman.
Sejatinya Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah adalah dua ormas Islam yang saling bersaudara, mulai dari pendiri NU dan Muhammadiyah yang masih bersaudara, satu seperguruan (Santri Hadhratus Syeikh KH. Sholeh Darat Semarang), bahkan dalam praktek ibadah yang hampir sama (Lihat kitab Fiqih karangan KH. Hasyim Asy’ari dan KH. Ahmad Dahlan). Sayangnya dikemudian hari banyak upaya dari pihak luar untuk membenturkan kedua ormas ini, puncaknya ketika era orde baru. Sehingga perbedaan lebih dominan ditonjolkan daripada persamaan antara kedua ormas tersebut.
Alhamdulillah, saat ini kedua ormas ini terus memperbaiki hubungannya terlebih komitmen kedua ormas Islam ini untuk menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Selamat & Sukses atas terpilihnya
Prof. Dr. KH. Said Aqil Siradj sebagai Ketua Umum Tanfidziyah Penggurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) hasil muktamar ke-33 di Jombang masa khidmat 2015-2020 dan Dr. H. Haedar Nashir. M.Si. sebagai Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah (PP Muhammadiyah) hasil muktamar ke-47 di Makasar masa khidmat 2015-2020.
Biografi Prof. Dr. KH. Said Aqil Siradj
Lahir : Cirebon, 3 Juli 1953
Kewarganegaraan : Indonesia
Agama : Islam
Pasangan : Nyai Hj. Nur Hayati Abdul Qodir
Anak :Muhammad Said Aqil, Nisrin Said Aqil, Rihab Said Aqil, dan Aqil said Aqil.
Riwayat Pendidikan Formal
S1 Universitas King Abdul Aziz (Saudi Arabia), jurusan Ushuluddin dan Dakwah
S2 Universitas Umm al-Qura (Saudi Arabia), jurusan Perbandingan Agama
S3 Universitas Umm al-Qura (Saudi Arabia), jurusan Aqidah
S1 Universitas King Abdul Aziz (Saudi Arabia), jurusan Ushuluddin dan Dakwah
S2 Universitas Umm al-Qura (Saudi Arabia), jurusan Perbandingan Agama
S3 Universitas Umm al-Qura (Saudi Arabia), jurusan Aqidah
Riwayat Pendidikan Non Formal
Madrasah Tarbiyatul Mubtadi’ien Kempek, Cirebon
Hidayatul Mubtadi’en Pesantren Lirboyo, Kediri
Pondok Pesantren Al-Munawwir Krapyak, Yogyakarta
(Sumber : website resmi Nahdlatul Ulama)
Biografi Dr. H. Haedar Nashir. M.Si.
Lahir : Bandung, 14 Juli 1963
Kewarganegaraan : Indonesia
Agama : Islam
Pasangan : Dra. Hj. Siti Noordjannah Djohantini, M.M., M.Si.
Riwayat Pendidikan Formal
S1 STPMD Yogyakarta
S2 Universitas Gajah Mada (Indonesia), Ilmu Sosial dan ilmu Politik
S3 Universitas Gajah Mada (Indonesia), Ilmu Sosial dan ilmu Politik
S1 STPMD Yogyakarta
S2 Universitas Gajah Mada (Indonesia), Ilmu Sosial dan ilmu Politik
S3 Universitas Gajah Mada (Indonesia), Ilmu Sosial dan ilmu Politik
Riwayat Pendidikan Non Formal
Pondok Pesantren Cintawana, Tasikmalaya
(sumber : website resmi Muhammadiyah)