Kegiatan ini bertujuan dengan upaya memasifkan penguatan ekosistem mangrove di sejumlah wilayah terus digencarkan Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim).
Terbaru, pemprov menanam 1000 bibit mangrove dan pohon produktif di Pulau Lusi, Kabupaten Sidoarjo, Minggu (29/1/2023).
Penanaman itu merupakan bagian dari Festival Mangrove Jawa Timur Ketiga. Yang dihelat di Wisata Bahari Tlocor dan Pulau Lusi. Tak hanya menanam, kegiatan itu juga disrtai pelepasliaran burung air, ikan dan udang sejumlah 23 ribu ekor di perairan Pulau Lusi.
Untuk diketahui, Pulau Lusi (Lumpur Sidoarjo) merupakan daratan yang terbentuk akibat endapan lumpur pada muara sungai Porong, yang telah ditumbuhi beraneka jenis mangrove dan tanaman hutan lainny, dengan kerapatan rendah hingga tinggi.
Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jatim mengatakan, Festival Mangrove ini merupakan upaya untuk membangun hulu hilir yang lebih luas dalam menjaga eksositem mangrove.
Tak hanya itu, menurut pria yang akrab disapa Gus Muhdlor itu juga menyebut banyak usaha atau mata pencaharian warga Kedungpandan, bergantung dengan hutan mangrove.
“Harapannya agar dari penananman dan pelepasan tadi ekosistemnya bagus dan lestari agar dampaknya bisa dirasakan masyarakat sekitar,” ungkapnya.
Sebagai informasi, Jawa Timur memiliki kawasan mangrove terluas se-Pulau Jawa sebesar 27.221 Ha atau 48 persen dari kawasan mangrove di seluruh Jawa.
Tercatat dari Tahun 2020-2022 sudah dilaksanakan penanaman mangrove di pesisir Jatim melalui dana APBD, APBN, dan penanaman bersama berbagai pihak. Dengan total seluas 1.516,57 Ha atau sejumlah 5.662.418 batang bibit mangrove
sumber:suarasurabayanet.com