INIGRESIK.COM- Jelang Ramadan, ratusan santri asal Pulau Bawean yang tengah menempuh pendidikan di berbagai pondok pesantren di Jawa Timur mulai melakukan perjalanan pulang kampung. Kepulangan ini diperkirakan menjadi gelombang mudik yang cukup besar, dengan banyak santri yang menggunakan Kapal Express Bahari rute Gresik–Bawean. Kapal yang biasanya memiliki kapasitas penumpang sekitar 70-80% kali ini hampir penuh, seiring tingginya antusiasme para santri.
Pada Kamis 20 Februari 2025 pagi, sebanyak 209 santri diberangkatkan melalui Pelabuhan Gresik. Mereka berasal dari sejumlah pondok pesantren besar, di antaranya Ponpes Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo Situbondo, Dalwa Putra Bangil, dan Sidogiri Pasuruan.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik turut memfasilitasi kepulangan para santri dengan subsidi tiket kapal dan layanan penjemputan yang diselenggarakan oleh Dinas Perhubungan (Dishub) Gresik. Fasilitas ini sudah menjadi bagian dari program tahunan Pemkab Gresik, yang sudah berjalan selama empat tahun berturut-turut di masa kepemimpinan Bupati Fandi Akhmad Yani (Gus Yani) dan Wakil Bupati Aminatun Habibah (Bu Min).
Mudarrisah, salah satu santri asal Ponpes Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo, menyampaikan rasa terima kasih atas fasilitas yang diberikan. “Alhamdulillah, sampai di Pelabuhan Gresik dan siap berlayar ke Bawean. Semoga ke depan tiketnya bisa gratis,” harap Mudarrisah.
Senada dengan Mudarrisah, Abdur Rahman Wahid, pengurus santri Ponpes Sidogiri, juga menyampaikan apresiasi atas bantuan yang sangat bermanfaat bagi para santri yang ingin pulang kampung. “Biasanya saat musim mudik, tiket cepat habis. Tapi dengan adanya program ini, kami sangat terbantu. Harapannya, program ini bisa terus berjalan agar santri lebih termotivasi dalam menimba ilmu,” ujarnya.
BACA JUGA : Cuaca Membaik, Perahu Kayu di Pelabuhan Rakyat Gresik Mulai Berlayar
Kapal Express Bahari 3F, yang membawa para santri, memiliki kapasitas 401 penumpang dan hampir terisi penuh. Moch Firmawan, Kasi Keselamatan Berlayar, Penjagaan, dan Patroli (KBPP) KSOP Gresik, memastikan bahwa perjalanan kapal kali ini berlangsung aman. “Biasanya persentase penumpang hanya 70-80 persen, tapi kali ini hampir 99 persen. Mayoritas santri yang pulang liburan Ramadan,” kata Moch Firmawan.
Cuaca mendukung perjalanan laut ini, dengan gelombang yang hanya mencapai 0-1 meter, dalam kondisi normal. Selain itu, pihak KSOP Gresik juga telah menyiapkan Posko Angkutan Lebaran untuk menjamin keselamatan para penumpang selama perjalanan.
Zulfiqar, petugas Dishub Gresik, menambahkan bahwa program ini tidak hanya melayani kepulangan santri yang libur Ramadan, tetapi juga akan terus berjalan hingga H-6 Ramadan. Tak hanya itu, para santri juga bisa kembali menikmati fasilitas yang sama saat libur pertengahan Ramadan.
“Seluruh santri asal Gresik yang mondok di Jatim bisa menikmati fasilitas ini. Selain gratis penjemputan, mereka juga mendapatkan subsidi tiket Rp 70 ribu, sehingga hanya membayar Rp 130 ribu dari harga normal Rp 200 ribu,” jelas Zulfiqar.
Program ini diharapkan dapat terus berlangsung agar semakin banyak santri yang terbantu dan semakin termotivasi dalam menuntut ilmu.(*).
DISCLAIMER: Artikel ini dibuat dengan bantuan Artificial Intelligence (AI) namun data yang di peroleh di hasilkan dari riset.