Pengurus Gerakan Pemuda (GP) Ansor Gresik mendatangi Pabrik New Era, Jl Mayjend Sungkono, Kecamatan Kebomas dengan pengawalan ketat polisi.
Puluhan anggota GP Ansor langsung diterima manajemen New Era di ruang rapat, Jumat (22/7/2017).
Puluhan anggota GP Ansor langsung diterima manajemen New Era di ruang rapat, Jumat (22/7/2017).
Yohannes Susanto, salah satu direktur di PT New Era Rubberindo, mengatakan bahwa adanya isu di media sosial mengenai sandal berlafal Allah sudah disampaikan ke Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur dan MUI Kabupaten Gresik.
“Kami sudah bawa contoh sandal ini ke MUI Provinsi dan Kabupaten Gresik untuk dikaji kebenarannya. Kami benar-benar tidak ada unsur kesengajaan. Itu hanya desain alas sandal biasa,” kata Yohannes Santoso saat menemui rombongan GP Ansor Kabupaten Gresik.
“Kami sudah bawa contoh sandal ini ke MUI Provinsi dan Kabupaten Gresik untuk dikaji kebenarannya. Kami benar-benar tidak ada unsur kesengajaan. Itu hanya desain alas sandal biasa,” kata Yohannes Santoso saat menemui rombongan GP Ansor Kabupaten Gresik.
Dalam pertemuan tersebut Yohannes juga menegaskan bahwa desain alasan sandal tersebut tidak didesain dari dalam pabrik tapi dipesan dari pihak luar yang menawarkan jasa desain.
Selain itu, pekerja di pabrik New Era banyak yang beragama muslim dan ada masjidnya sehingga tidak mungkin sengaja membuat alas kaki berlafal Allah.
“Kami sangat berterimakasih kepada Ansor untuk kesini mengklarifikasi kebenaran sandal tersebut. Apakah sandal itu benar atau tidak. Hasilnya sesuai edaran MUI yang sudah diterima itu,” imbuhnya.
Selain itu, pekerja di pabrik New Era banyak yang beragama muslim dan ada masjidnya sehingga tidak mungkin sengaja membuat alas kaki berlafal Allah.
“Kami sangat berterimakasih kepada Ansor untuk kesini mengklarifikasi kebenaran sandal tersebut. Apakah sandal itu benar atau tidak. Hasilnya sesuai edaran MUI yang sudah diterima itu,” imbuhnya.
Menanggapi hal itu Ketua GP Ansor Kabupaten Gresik Agus Junaidi menegaskan bahwa kehadiran ke Pabrik New Era untuk mencari kebenaran tentang pembuatan sandal tersebut.
“Kami kesini untuk klarifikasi kepada manajemen New Era. Kami tidak hanya mendengar isu-isu dari luar tapi kami bisa melihat langsung kebenaran itu. Nanti akan kami sampaikan kepada masyarakat apa yang betul-betul terjadi,” kata dia.
“Kami kesini untuk klarifikasi kepada manajemen New Era. Kami tidak hanya mendengar isu-isu dari luar tapi kami bisa melihat langsung kebenaran itu. Nanti akan kami sampaikan kepada masyarakat apa yang betul-betul terjadi,” kata dia.
“Kami juga meminta tiga hal kepada manajemen New Era. Pertama meminta maaf kepada seluruh umat muslim di seluruh Indonesia khususnya di Gresik, sebab sandal ini sudah meresahkan masyarakat. Kedua, memusnahkan mesin matras pembuat alas kaki sanda. Ketiga menarik semua produk yang diduga ada unsur berlafal Allah,” imbuh Agus dengan didampingi Sekretaris GP Ansor Ashadi Iksan dan jajaran pengurus Anak Cabang Ansor.
Sedang Hari Budi, pimpinan marketing PT New Era Rubberindo, mengatakan bahwa sandal seri 8838 dan 8839 baru diproduksi dua sampai tiga bulan ini.
Jumlahnya untuk seri 8838 sebanyak 50.000 pasang. Begitu juga dengan seri 8839 juga 50.000 pasang.
“Produmai seri 8838 dan 50.000 pasang. Selama 2 bulan dan 8839 juga sama. Mulai Mei, Juni dan Juli. Karena Juni ada libur jadi tidak maksimal.
Jumlahnya untuk seri 8838 sebanyak 50.000 pasang. Begitu juga dengan seri 8839 juga 50.000 pasang.
“Produmai seri 8838 dan 50.000 pasang. Selama 2 bulan dan 8839 juga sama. Mulai Mei, Juni dan Juli. Karena Juni ada libur jadi tidak maksimal.
Kendala penarikannya, karena produk jenis ini sangat top dan permintaan pasar sangat tinggi. Jadi jika secara keseluruhan pasti audah tidak ada. Jadi mohon waktu untuk pemusnahannya,” kata Hari Budi, saat mendampingi Yohannes Susanto.
Sandal kedua jenis ini dipasarkan hanya di pulau Jawa
Sandal kedua jenis ini dipasarkan hanya di pulau Jawa
“Senin besok rencananya akan dilakukan pemushaan secara bersama-sama dengan MUI dan jajaran lainnya,” katanya.
Terpisah, Kasat Reskrim Polres Gresik AKP Heru Dwi Purnkmo mengatakan masih menunggu tindakan MUI dan Depag Kabupaten Gresik.
“Kita masih menunggu koordinasi dengan MUI dan Depag. Kami masih mencari bukti. Nanti tetap diperiksa untuk mengetahui dan membuktikan asal -usul matras yang diduga berlafal Allah,” kata Heru.
“Kita masih menunggu koordinasi dengan MUI dan Depag. Kami masih mencari bukti. Nanti tetap diperiksa untuk mengetahui dan membuktikan asal -usul matras yang diduga berlafal Allah,” kata Heru.
sumber : http:/surabaya.tribunnews.com/2016/07/22/lagi-heboh-sandal-mirip-lafal-allah-ansor-gresik-datangi-pabrik-new-era