GRESIK – Gerakan literasi makin membumi. Semangat membaca ditunjukkan
ratusan siswa SMAN I Gresik kemarin (29/8). Mereka kompak ingin menambah
keterbacaan. Dalam festival literasi, ada juga agenda bimbingan teknik
(bimtek) yang didampingi jurnalis.
Setiap siswa wajib membuat tulisan. Mereka harus setor cerita pendek
(cerpen).
Temanya bebas memilih. ”Saya ada ide menulis cerita tujuh sahabat.
Semuanya stres dan frustrasi ketika satu di antaranya meninggal,” papar
salah seorang siswa saat kegiatan pelatihan. Dia ingin banyak berkarya.
Karena itu, dia rutin membaca buku. Kepala SMAN I Gresik Suswanto
menuturkan, anak-anak memang harus dipaksa membaca. Mereka juga wajib
didampingi saat membuat cerpen. Sebab, pada dasarnya, para siswa sudah
punya potensi. ”Semua cerpen yang dibuat akan dirangkai dalam satu buku.
Nanti, akan nada sebelas buku kumpulan cerita,” katanya.
Semuanya stres dan frustrasi ketika satu di antaranya meninggal,” papar
salah seorang siswa saat kegiatan pelatihan. Dia ingin banyak berkarya.
Karena itu, dia rutin membaca buku. Kepala SMAN I Gresik Suswanto
menuturkan, anak-anak memang harus dipaksa membaca. Mereka juga wajib
didampingi saat membuat cerpen. Sebab, pada dasarnya, para siswa sudah
punya potensi. ”Semua cerpen yang dibuat akan dirangkai dalam satu buku.
Nanti, akan nada sebelas buku kumpulan cerita,” katanya.
Suswanto menyebutkan, ada tema-tema yang harus digarap anak didiknya.
Mulai persahabatan, cinta tanah air, hobi, dan toleransi. Saat
penggarapan, banyak ide segar yang bermunculan dari para siswa.
Ternyata, mereka memiliki banyak pengalaman yang bisa dimunculkan dalam
tulisan. Sisi humanisnya pun kuat.
Mulai persahabatan, cinta tanah air, hobi, dan toleransi. Saat
penggarapan, banyak ide segar yang bermunculan dari para siswa.
Ternyata, mereka memiliki banyak pengalaman yang bisa dimunculkan dalam
tulisan. Sisi humanisnya pun kuat.
Sumber: Jawa Pos, 30 Agustus 2017