INIGRESIK.COM – Pada tulisan ini kami akan menceritakan sedikit ulasan kenapa Sejarah Hari Jadi Gresik diambil 9 Maret, Kisah Sunan Giri Sebagai Raja Pertama
“…..is het ogenblik voor Praboe Satmata gekomen om zich aan deweereld tee openbaren. Hij vestig zich op de berg (Sanskriet: Giri) bijGrisse en wordt de eeste der befamde Soenans Van Giri…..”“…..tibalah saatnya Prabu Satmata memproklamirkan dirinya kepadadunia. Beliau berkedudukan di atas bukit dekat Gresik dan menjadi orangpertama yang paling terkenal dari Sunan-sunan yang ada…..”Geschieden Van Indonesie (Dr. H.J. de Graaf)
Setiap tanggal 9 Maret kota (kabupaten) Gresik memperingati hari jadinya. Penetapan hari jadi kota Gresik ini atas pertimbangan kajian sejarah masa silam, yaitu didasarkan pada peristiwa penting yang terjadi pada tanggal 9 Maret 1487 atau bertepatan tanggal 12 Robiul Awal 897 H.Pada saat itu, Sunan Giri dinobatkan sebagai raja Giri Kedaton dengangelar Prabu Satmata.
Penobatan Sunan Giri sebagai raja tersebut bisa diartikan sebagaitonggak sejarah lahirnya dinasti pemerintahan baru di Kerajaan GiriKedaton.Perlu diketahui sebelum Kerajaan Giri Kedaton berdiri Gresik merupakan bagian wilayah “hegemoni” Kerajaan Majapahit. Bukti tentang itu bisa dilihat dari Prasasti Karang Bogem berangka tahun 1387 yang isinya antara lain menetapkan seorang penguasa lokal bernama Patih Tambak yang tugasnya mengurusi pajak hasil tambak yang harus disetor ke Majapahit.Lokasi Karang Bogem sendiri diperkirakan berada di Tanjung Widoro Mengare, Bungah (berada di muara Bengawan Solo).
Semenjak Sunan Giri membangun imperium pemerintahan kerajaan di GiriKedaton praktis hubungan Gresik dengan Majapahit mengalami gangguan.Majapahit menempatkan Giri Kedaton sebagai rival dan Sunan Giri sebagaimusuh bebuyutan. Berbagai percobaan pembunuhan terhadap Sunan Girisering dilakukan namun selalu gagal. Pada masa pemerintahan Sunan Giri,Kerajaan Giri Kedaton terus berkembang pesat. Ibu kota kerajaan dibangunistana lengkap dengan taman sarinya, masjid, tempat pengajaran agama,dan asrama untuk santri. Khusus untuk aktivitas dakwah dalam rangkasyiar agama Islam ini, Dr. H. J. de Graaf menuliskan dalam bukunya “Geschiedenis Van Indonesie”, sebagai berikut: “……..Murid-muridberdatangan dari segala penjuru, bahkan Maluku, beberapa daerah disebelah timur Gresik telah menyatakan bahwa dari Giri lah tersebarnyaIslam seperti : Madura, Lombok, Makasar, Hittoe dan Ternate……”. Halini menunjukkan bahwa Giri tidak hanya sebagai pusat pemerintahantetapi juga sebagai pusat syiar ajaran Islam yang menyebar hingga keseluruh pelosok nusantara.Bersamaan runtuhnya Majapahit maka Kerajaan Giri Kedaton semakinmenunjukkan kebesarannya. Sunan Giri dengan Giri Kedatonnya begitukesohor dan oleh karenanya sering dijadikan pusat rujukankerajaan-kerajaan Islam lain. Bahkan istana Giri Kedaton juga pernahdijadikan sebagai tempat pelantikan beberapa pembesar kerajaan lain.Sebagaimana sebuah “imperium kekuasaan” Kerajaan Giri Kedaton punberalih dari satu dinasti ke dinasti yang lain. Berdasakan sumber BabadGresik, urutan pemimpin Giri Kedaton adalah:1. Sunan Giri (1487-1506)2. Sunan Dalem (1506-1545)3. Sunan Sedomargi (1545-1548)4. Sunan Prapen (1548-1625)Ada perbedaan angka tahun periodesasi pemerintahan di Giri Kedatonberdasarkan Babad Gresik dengan yang disusun J.A.B. Wisselius (dalamHistorisch Onderzoek, Naar de Geestelijke en Wereldlijke: Suprematie vanGrisse op Midden en Oost Java). Menurutnya periodesasi pemerintahan diGiri Kedaton adalah sebagai berikut:1. Sunan Giri (1487-1511)2. Sunan Dalem (1511-1551)3. Sunan Sedomargi (1551-1553)4. Sunan Prapen (1553-1587)5. Sunan Kawis Guwo (1587-1601)6. Panembahan Kawis Guwo (1601-1614)7. Panembahan Agung (1614-1638)8. Panembahan Mas Witana (1638-1660)9. Pangeran Puspa Ita (1660-1680)10. Pangeran Wirayadi ( -1703)11. Pangeran Singonegoro ( -1725)12. Pangeran Singosari ( -1743)Mereka adalah rangkaian imperium yang telah berjasa membangun tonggakpemerintahan kerajaan di Giri Kedaton. Segala kebesaran yang pernahdiraih dinasti-dinasti tersebut pantaslah kita kenang. Pada saatPangeran Puspa Ita berkuasa di Giri Kedaton, wilayah Gresik sendirisebenarnya telah mengalami era baru pemerintahan yaitu ketika berubahmenjadi Kabupaten Gresik (1660-1744) disebut Kanoman dan KabupatenSidayu (1675-1910) disebut Kasepuhan. Jadi diduga ketika para pangeranmasih berkuasa, Giri Kedaton sudah tidak memiliki pengaruh secarapolitis dan digantikan peranannya dengan pemerintahan kabupaten (Gresikdan Sidayu).Menurut Serat Centhini, Raja (Brawijaya) Majapahit menganggap GiriKedaton sebagai saingan beratnya. Oleh karena itu, raja Majapahit inimelakukan dua kali penaklukan terhadap Kewalian Giri. Pertama pada masaKanjeng Sunan Giri I dan kedua pada masa Kanjeng Sunan Giri Prapen.Kewalian Giri dianggap telah menjadi kekuatan tandingan yang hendakmenyaingi wibawa dan kekuasaan istana Majapahit. Serangan pertama inigagal total karena kuatnya pertahanan Giri Kedaton. Atas keberhasilanmempertahankan salah satu pusat syiar Islam di Jawa, maka Sunan Kalijagamengusulkan untuk memberikan gelar Prabu Satmata.Di kalangan Wali Sanga, Sunan Giri juga dikenal sebagai ahli politikdan ketatanegaraan. Ia pernah menyusun peraturan ketataprajaan dan pedoman tata cara di keraton. Pandangan politiknyapun dijadikan rujukan.Ketika Raden Fatah melepaskan diri dari Majapahit, Sunan Giri dipercayauntuk meletakkan dasar-dasar kerajaan masa perintisan atau ahlal-halli wa al-’aqd di Bintoro.Menurut Graaf, sebagaimana dikutip oleh Ricklefs (1974) lahirnyaberbagai kerajaan Islam, seperti Demak, Pajang, dan Mataram, tidak lepasdari peranan Sunan Giri. Pengaruhnya melintas sampai ke luar Jawa,seperti Makassar, Hitu, dan Ternate. Konon, seorang raja barulah sah kerajaannya kalau sudah direstui Sunan Giri. Pengaruh Sunan Giritercatat dalam naskah sejarah Through Account of Ambon, serta beritaorang Portugis dan Belanda di Kepulauan Maluku. Dalam naskah tersebut,kedudukan Sunan Giri disamakan dengan Paus bagi umat Katolik Roma, atauKhalifah bagi umat Islam. Dalam Babad Demak pun, peran Sunan Giritercatat sebagai tokoh penting dalan penyebaran ajaran Islam di Jawa.Perjuangan dan pemerintahan Sunan Giri ini semakin kokoh karena dalammenjalankan pemerintahannya menggunakan jalur agama, ekonomi, politik,budaya dan pendidikan. Diriwayatkan dalam Babad Gresik, pada malamJum’at, 24 Rabi’ul Awwal 913 H (1428 Saka atau 1506) Sunan Giri wafatpada usia 63 tahun. Giri Kedaton bertahan hingga 200 tahun. Salahseorang penerusnya, Pangeran Singosari, dikenal sebagai tokoh palinggigih menentang kolusi VOC dan Amangkurat II pada abad XVIII.Tulisan diatas “Sejarah Hari Jadi Gresik, “Sunan Giri Sebagai Raja Pertama” diambil dari sumber : www.sanggresik.org | www.gresikkab.go.id