Sejarah Kopiah
Kopiah/Peci/Tutup kepala yang berbahan beludru warna gelap dengan ketinggian
antara 6-12 cm ini, seperti dilansir dari pesantrenvirtual.com bahwasanya bila dipandang dari segi bentuk
merupakan modifikasi antara torbus Turki dengan peci India. Ada pula
yang menyatakan bahwa kopiah memang asli kreasi nusantara. Penutup
kepala, entah apakah bentuknya sama seperti kopiah-kopiah Indonesia
sekarang, memang telah ada sejak dulu kala. (pesantren virtual)
antara 6-12 cm ini, seperti dilansir dari pesantrenvirtual.com bahwasanya bila dipandang dari segi bentuk
merupakan modifikasi antara torbus Turki dengan peci India. Ada pula
yang menyatakan bahwa kopiah memang asli kreasi nusantara. Penutup
kepala, entah apakah bentuknya sama seperti kopiah-kopiah Indonesia
sekarang, memang telah ada sejak dulu kala. (pesantren virtual)
Sejak awal pesantren menjadikan kopiah sebagai Tradisi yang melekat kuat dan menjadi ciri khas santrinya, sehingga seiiring perkembangan Indonesia Kopiah menjadi tradisi Indonesia, dan menjadi simbol nasionalisme, patriotisme Bangsa Indonesia, seperti yang ditunjukan tokoh proklamator kita Presiden Sukarno, dan tokoh tokoh perjuangan di awal kemerdekaan
Gresik dan Kopiah
Sebagai kota santri yang identik dengan pesantren, kopiah menjadi sangat melekat disini bahkan pusat produksi dan pembuatan kopiah ada banyak UKM dan Merk Kopiah Nasional yang berasal dari sini.
Kopiah dan Perkembangannya
Jenis Kopiah selain beludru, ada juga kopiah putih haji, Kopiah tulis, dan saat ini bermunculan banyak model baru yang bermunculan, salah satunya kopiah ceng ho