Sejarah penamaan beberapa tempat di Gresik, tidak lepas dari berbagai lokasi telaga saat itu, jadi tidak heran jika tidak ada banjir di Gresik pada masa lampau. Telaga selain memiliki fungsi sebagai peresapan air, juga berfungsi sebagai keindahan dan juga untuk memenuhi kebutuhan warga sekitar seperti bersuci dan mandi
Selain itu tingkat kepedulian masyarakat saat itu sangat tinggi untuk
menjaga dan melestarikan sebuah telaga, seperti Trate yang senantiasa
dijaga oleh tokoh masyarakat yang bernama buyut Doro dan buyut Senggulu,
yang senantiasa mengingatkan warga jika ada yang membuat kotor telaga
Terate
menjaga dan melestarikan sebuah telaga, seperti Trate yang senantiasa
dijaga oleh tokoh masyarakat yang bernama buyut Doro dan buyut Senggulu,
yang senantiasa mengingatkan warga jika ada yang membuat kotor telaga
Terate
Begitu juga awal sejarah penamaan “Trate”, yang awalnya berawal dari keberadaan telaga trate yang dikelilingi oleh 3 jalan yang membentang saat ini yaitu jalan KH Abdul Karim, jalan Usman Sadar, dan jalan Akim Kayat
Penamaan Terate sendiri berawal dari banyaknya bunga trate (jawa) yang berwarna putih yang mengelilingi telaga ini, sehingga semakin lama banyak orang yang menyebutnya tempat ini dengan “Trate”.
Sangat disayangkan keberadaaan telaga ini sekarang sudah banyak dipakai untuk pemukiman dan semakin sempit, walaupun sekarang dimanfaatkan oleh pemerintah Kabupaten
Semoga sekelumit cerita yang diambil dari buku terbitan Persada tahun
2014 karangan Loemaksono bisa bermanfaat dan menambah wawasan pembaca
inigresik
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});