Gresik – Tampaknya masih perlu berbenah banyak, walaupun industrialisasi yang kian marak, ternyata Gresik masih memiliki desa yang belum teraliri listrik, ya benar….Mutiara yang hilang sepertinya pantas untuk menggambarkan keindahan desa Tambak Boyong walaupun berpenghuni sedikit dan tanpa penerangan disanalah berdiri sebuah institusi pendidikan TPQ Taslimatul Mu’minin yang berprestasi
Tambak Boyong kampung ditengah tambak, tepatnya di desa Tanjung Widoro kecamatan Bungah kabupaten Gresik, Dihuni oleh penduduk yang kebanyakan berasal dari Desa Mengare dan Sungon Legowo, Sejarah penamaan tambak
boyong sendiri berawal dari penjaga tambak yang memilih menetap disana ketimbang bolak balik ke rumah, dimana secara harfiah “tambak boyong” memiliki arti kata Pindah ke Tambak
Untuk mencapai kesana bisa melalui dua cara, yang pertama menggunalan Perahu dibutuhkan waktu kurang lebih 30 menit dari Tajung Widoro, Sementara itu cara yang kedua bisa ditempuh dari Sungon Legowo atau TanjungRanduboto dengan Motor Satu Jalur dengan medan yang luar biasa menantang, itupun kalau musim hujan tidak bisa
dilewati, dengan kondisi normal bisa ditempuh sekitar 30 menit
Salah satu lembaga pendidikan disana bernama TPQ Taslimatul Mu’minin didepan sekolah terpampang spanduk prestasi sebagai “Pejuang Al Qur’an” ke 3 se Jawa Timur, benar benar tidak disangka, dengan keterbatasaan tersebut, lembaga
yang dikepalai oleh M Maskhun, S.PdI ini menorehkan prestasi,
Dengan anak didik sebanyak 53 Madrasah Ibtida’iyah Taslimatul Mu’minin menyandang sekolah yang terakreditasi, harapanpun dilontarkan kepada pemerintah Kabupaten Gresik untuk memperhatikan fasilitas baik Listrik atau sarana lainya,
begitu ujar Riris salah satu Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Gresik, yang juga melakukan Kuliah Kerja Nyata di sana (Red)
