INIGRESIK.COM – Berdasarkan data Dinas Pendidikan (Dispendik) Gresik, jumlah lulusan SD/MI pada tahun ini mencapai 20.860 siswa. Jumlah lulusan itu dinilai masih belum sebanding dengan ketersediaan Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) di Gresik. Sejauh ini, hanya ada 34 SMPN.
Karena itu, ke depan Pemkab Gresik akan terus berupaya menambah sesuai kebutuhan. Yang jelas, dari 34 SMPN itu hanya memiliki daya tampung sebanyak 7.552 siswa atau 236 rombongan belajar.
Mirisnya lagi, dengan sistem zonasi, tidak sedikit anak yang rumahnya cukup jauh dari SMPN, akhirnya gagal mendapatkan sekolah negeri itu. Kalaupun bisa, mesti memiliki prestasi. Apalagi, persentase pagu untuk jalur zonasi sebanyak 50 persen dari total siswa yang diterima.
Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dispendik Pemkab Gresik Nur Maslichah mengakui apabila PPDB memiliki persaingan cukup ketat. Sebab, jumlah lulusan SD sederajat, tidak mampu ditampung sepenuhnya SMPN di Gresik. ‘’Peminat cukup banyak, daya tampung sedikit,’’ ungkapnya.
Karena itu, sejak hari pertama pendaftaran PPDB di Gresik pada Kamis (16/6) lalu, sejumlah SMPN langsung diserbu siswa. Terutama sekolah-sekolah yang selama ini dikenal unggulan atau favorit. Pada hari kedua pendaftaran, sekolah itu sudah penuh pendaftar dari jalur prestasi.
Di SMPN 1 Gresik, misalnya. Berdasarkan website gresik.siap-ppdb.com, sekolah di Jalan Jaksa Agung Suprapto itu memiliki 96 pagu untuk jalur prestasi. Namun, pagu itu sudah penuh. ’’Memang sejak tahun sebelumnya banyak siswa yang tidak tertampung dari jalur zonasi. Kalau pun bisa, melalui jalur prestasi, afirmasi, dan perpindahan itu,” ujar Ica, panggilan akrab Nur Maslichah.
Sejak 2019 lalu, Pemkab berupaya menambah jumlah SMPN di Gresik. Yakni, SMPN 33 di wilayah Kecamatan Driyorejo. Saat ini, sekolah itu sudah memiliki siswa kelas IX. Terbaru, membuka SMPN 34 yang juga sudah membuka pendaftaran sejak tahun lalu.
Namun, SMPN 34 ini belum memiliki gedung. Untuk sementara 128 siswanya, numpang di SD setempat. Pada PPDB tahun ini, SMPN 34 juga ramai diburu pendaftar. Dari 39 pagu di jalur prestasi, sudah ada 15 pendaftar.
Kepala Dispendik Pemkab Gresik S. Hariyanto mengatakan, pada 2022 ini pihaknya telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 9,5 miliar untuk pembangunan SMPN 34. Lokasinya, di Perumahan Pondok Permata Suci (PPS), Kecamatan Manyar. Jika sesuai rencana, pada 2023 nanti, gedung baru SMPN 34 sudah bisa digunakan untuk pembelajaran.
Meski sudah menambah dua SMPN baru, namun Hariyanto mengaku hal itu masih belum bisa memenuhi kebutuhan. ’’Ada sejumlah kendala untuk membangun sekolah negeri agar kebutuhan bisa sepenuhnya terpenuhi. Karena itu, kita akan terus melakukan evaluasi bersama,” ujarnya.
Sumber Jawa Pos