ilustrasi kopi – @fimela |
Gresik – Perkembangan warung kopi dewasa ini sangat menjamur di kota pudak Gresik, Bahkan jumlah pastinya belum ada penelitian yang bisa menyebutkan secara pasti. Peran budaya lokal yang sangat kuat tidak terbendung oleh industrialisasi yang semakin besar pula, keberadaan warung kopi “Warkop” juga membantu perekonomian warga. Apa saja keunikan warung kopi gresik di bandingkan kota kota lain, berikut kita coba beberapa pembahasan
Segmentasi warung kopi berdasarkan minta dan waktu di Gresik, menurut budayawan Cak Noed, dibedakan menjasi beberapa kelompok
1. Warung Kopi Subuhan
Biasanya akan banyak dikunjungi oleh para angkatan tua, mereka biasa bercengkerama diwarung kopi setelah mengerjakan kewajiban sholat Subuh, warung kopi akan banyak dijumpai orang orang tua bersarung dan berkopiah
2. Warung Kopi Setelah Jam 6.00
Ketika Memasuki waktu dhuha , para pelanggan warkop akan berganti pengunjung, mereka kebanyakan adalah generasi berikutnya atau yang lebih muda namun sudah berumur sudah berumur
3. Warung Kopi Siang Hari
Para pekerja, pelajar anak muda biasanya menggunkan warung kopi pada jam siang hari ini sebagai tempat “cangkrukan”
4. Warung Kopi di Sore Hari
Ketika selesai mengerjakan kopiah, tenun atau lainnya biasanya sebagian warga Gresik akan memenuhi warung warung kopi disekitarnya
5. Warung Kopi di malam hari
Ketika memasuki malam hari warung kopi sudah banyak dikunjungi dari berbagai elemen dan segmentasi umur, mereka menyatu menjadi satu
sumber : diolah dari wawancara dengan tokoh budaya
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});