INIGRESIK.COM – Target 90 persen tersebut tercapai berkat ada tambahan kuota dari kementerian sebanyak 54 ribu. Kuota tersebut kemudian dimigrasikan dari kepesertaan kartu Gresik sehat (KGS).
dikutip dari jawapos.com. Pada Maret 2022, UHC di Gresik baru mencapai 78,87 persen atau 1.012.604 jiwa. Untuk meng-cover kebutuhan itu, setidaknya dibutuhkan anggaran sebesar Rp 100 miliar. Pada Mei 2022 UHC di Gresik meningkat menjadi 84,87 persen. Peningkatan itu berasal dari usulan yang disetujui kementerian.
’’Pertama itu kami ajukan 46 ribu, disetujui sekitar 38 ribu,’’ ucap Kepala Dinas Sosial Pemkab Gresik Ummi Khoiroh. setelah itu, pada Juni kemarin, capaian UHC kembali naik mencapai 88 persen. Terakhir, pada awal Juli, capaian UHC di Gresik telah mencapai 90 persen. Capaian itu telah memenuhi target pada 2022. ’’Alhamdulillah, target tahun ini bisa diselesaikan lebih cepat 6 bulan,’’ ucap Ummi.
Sementara itu, Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Gresik Greisthy E.L. Borotoding mengatakan program KGS bisa digunakan untuk berobat di wilayah Gresik.
“Pengunaan kartu hampir sama dengan BPJS. Dalam artian tidak ada penyakit yang tidak terkover. Dan kalau ada pengguna KGS yang sudah mampu, maka kartunya diambil,” katanya.
Capaian UHC di Kabupaten Gresik
- Maret: 78,87 persen
- Mei: 84,87 persen
- Juni: 88 persen
- Juli: 90 persen