INIGRESIK.COM – Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Gresik menggelar bimbingan teknis (bimtek) bagi para penggiat Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan, dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) pada 4-5 Februari 2025 di Hotel Horison GKB Manyar. Acara ini bertujuan memperkuat sinergi berbagai pihak dalam mewujudkan Gresik bebas narkoba.
Mengusung tema “Membangun Sinergi dan Kolaborasi Mewujudkan Gresik Bersih Narkoba Menuju Indonesia Bersinar”, kegiatan ini dihadiri oleh 30 lembaga, termasuk perusahaan, BEM kampus, jurnalis, dan organisasi masyarakat seperti Fatayat dan Muslimat.
Ketua Tim Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat BNNK Gresik, Basuki Risdiyanto, mengungkapkan bahwa Jawa Timur menempati peringkat kedua dalam penyalahgunaan narkoba, dan Gresik juga terdampak. Ia menyoroti bahwa korban penyalahgunaan narkoba tidak hanya berasal dari remaja putus sekolah, tetapi juga mahasiswa.
Kolaborasi Lintas Sektor
Pada hari pertama, empat narasumber dari Bakesbangpol, Diskominfo Gresik, Kemenag Gresik, dan Polres Gresik berbagi wawasan. Kepala Bakesbangpol Gresik, Nanang Setiawan, menekankan pentingnya keterlibatan masyarakat dalam P4GN, mengingat narkoba telah masuk ke desa-desa, dengan salah satu desa di Gresik mencatat 40 pengguna narkoba.
BACA JUGA :Marak Pencurian Gas LPG di Pacar Keling Surabaya
Sementara itu, Penyuluh Agama Kemenag Gresik, Imam Chanafi, menyoroti pendekatan agama dalam penanganan narkoba. Ia mengajak masyarakat untuk lebih peduli dan bekerja sama dengan BNN dalam memberikan edukasi berbasis nilai-nilai keagamaan.
Kepala BNNK Gresik, AKBP Suharsi, menegaskan bahwa penyalahgunaan narkoba dapat memicu tindakan kriminal dan kekerasan. “Masalah ini seperti gunung es, banyak yang tidak terdeteksi. Kami mengajak seluruh elemen untuk lebih aktif dalam pencegahan,” ujarnya.
Acara ini juga diisi dengan penyematan pin penggiat anti narkoba oleh AKBP Suharsi, didampingi Kasatreskoba Polres Gresik, Joko Supriyanto, sebagai simbol komitmen bersama dalam perang melawan narkoba.
Bekal Penggiat P4GN
Pada hari kedua, bimtek menghadirkan empat narasumber, yakni dr. Puspita Whardani (Dinas Kesehatan Gresik) yang membahas adiksi, konseling, dan rehabilitasi; Muhayyan (Dinas PMD) yang berbicara tentang peran masyarakat dalam pemberdayaan; Wenti Krisnawati (praktisi public speaking) yang memberikan pelatihan komunikasi; serta Ima Fitri Sholichah (psikolog Universitas Muhammadiyah Gresik) yang mengulas dampak psikologis penyalahgunaan narkoba.
Materi-materi tersebut menjadi bekal awal bagi para penggiat P4GN untuk bergerak di lingkungan masing-masing sebagai kepanjangan tangan BNN dalam menciptakan Gresik yang bersih dari narkoba. Dengan sinergi yang kuat, diharapkan Indonesia semakin bersinar tanpa narkoba.
BACA JUGA :DPRD Tuban Minta Kajian Serius Sebelum Membuka Pasar Hewan Kembali di Tengah Wabah PMK
DISCLAIMER: Artikel ini dibuat dengan bantuan Artificial Intelligence (AI) namun data yang di perloleh di hasilkan dari riset.
Sumber Gambar AI