Dikutip dari wikipedia pengertian budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang, dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang, dan diwariskan dari generasi ke generasi. Gresik sebagai kota santri sekaligus kota bandar yang pernah berjaya pada masanya memiliki berbagai budaya yang masih dilestarikan hingga kini, antara lain sebagai berikut
Malam Selawe
Malam Selawe Malam Selawe (25 an) merupakan tradisi khas bulan ramadhan di Gresik, sebagai tanda perburuan lailatul qadar (malam seribu bulan) . Malam selawe biasanya hari ke-24 ramadhan yang diadakan di makam Sunan Giri. Tradisi malam selawe atau menjelang hari ke 25 ramadhan bisa dibilang malam puncak ramdhan.
Sejarah tradisi Malam Selawe tak diketahui sejak kapan adanya, yang jelas diwariskan secara turun temurun sejak zaman Sunan Giri. juga adanya cerita dari mulut-ke mulut sampai sekarang. malam 25 pada bulan ramadhan merupakan saat dimana Kanjeng Sunan Giri bertemu dengan malam Seribu Bulan (beberapa sumber).
Selain itu banyak PKL baik yang dari Gresik atau Luar yang mengais rezeki sepanjang jalan Sunan Giri hingga lokasi makam Sunan Giri. . Mereka rutin datang mengais rezeki pada kegiatan tahunan tersebut
Pasar Bandeng
Satu satu tradisi warisan Walisongo yang hingga kini masih dilestarikan. Yaitu tradisi menggelar Pasar Bandeng di pusat kota Gresik. Tradisi ini pertama kali diadakan oleh Sunan Giri untuk mengangkat perekonomian rakyat setempat.Dua dari sembilanWalisongo penyebar agama islam yang berada di Gresik sangat berpengaruh dalam membangun tatanan budaya masyarakat Gresik. Keduanya adalah Syekh Maulana Malik Ibrahim dan Raden Paku atau Sunan Giri.Melalui jalan perdagangan, Ainul Yaqin, nama kecil Sunan Giri melakukan da’wah kepada masyarakat. Kala itu, di abad 15 Sunan Giri mulai membantu perekonomian masyarakat dengan cara mengolah dan memasarkan hasil bumi. Hingga kini, masyarakat masih melestarikan warisan Suna Giri yaitu dengan membuat dan menjuala kue pudak dan penyelenggaraan pasar bandeng
Tradisi Pasar Bandeng (prepekan cilik dan prepekan gede)
Kolak Ayam
Kolak ayam merupakan menu buka puasa yang menjadi favorit warga Gumeno setiap malam 23 pada bulan ramadhan. Meski namanya kolak ayam, tapi jangan dibayangin sama seperti kolak pisang, kolak labu, kolak ketela . Ini merupakan masakan ayam yang berkuah santan .
Tradisi yang berusia lebih dari 500 tahun ini punya keunikan yaitu orang yang membuat, memasak dan menyiapkan segala bahan yang digunakan untuk memasak kolak ini adlah kaum adam. Hal itu merupakan syarat untuk membuat kolak ayam .
Meski yang bekereja adalah kaum adam, kaum hawa tak hanya berdiam diri menunggu masakan disajikan , tapi mereka punya tugs yakni memarut kelapa sebagai santan yang dijadikan untuk kolak ayam ini di rumah mereka masing masing
Msakan yang terdiri dari ayam suwir, santan, daun bawang, gula merah, jinten, air . Berdasarkan penuturan warga menyebutkan bahwa Kolak ayam sudahmenjadi tradisi.” Konon ceritanya pada tahun 1451 ketika Sunan Dalem pendiri masjid Gumeno menderita sakit yang tak diketahui jenis penyakitnya, dan taka ada satupun obat yangbisa menyembuhkan penyakit yang diderita sang sunan.
Sang Sunan Dalem mendapat petunjuk dari Allah SWT melalui mimpi setelah mimpi bertemu dengan Sunan Giri. Dalam mimpi itu diserukan untuk membuat masakan dengan racikan daging ayam jago, daun bawang, dll untuk dibuat kolak. Setelah berbuka puasa dengan masakan tersebut ,Sunan Dalem berangsur-angsur sembuh. Kejadian ini bertepatan pada tanggal 22 ramadhan. Masyarakat Gumeno sendiri menamai masakan ini dengan nama “Sanggringan” yang artinya raja yang sembuh dari sakit.
Warga meyakini bahwa kolak ayam ini bisa mengobati segala macam penyakit Tradisi ini merupakan salah satu bentuk cara yang dilakukan oleh warga Gumeno untuk melestarikan tradisi Sunan Dalem agar tidak dikalim oleh Negara lain. Selain itu juga untuk menciptakan kerukunan dan kebersamaan sesame umat muslim.
Pencak Macan
Pencak macan adalah sebuah kesenian khas Gresik yang di klaim berasal dari desa Lumpur dan di ciptakan oleh kiai sindujoyo yang sekarang ini namanya diabadikan menjadi sebuah jalan di desa lumpur.
Sejarah.
Pencak macan berceritakan kiai sindujoyo saat bertapa di sebuah gua yang di ganggu oleh macan lorek dan macan putih, bukan itu saja, namun juga seekor kera, genderuwo dengan golok besarnya serta bujang ganong tokoh patih dalam seni reog tetapi di Pencak macan di sebut cingur dowo.
Molod
Molod merupakan kosa kata dalam bahasa Bawean, adapun dalam bahasa Indonesia berarti “Maulid Rasul” atau peringatan atas kelahiran Rasulullah Muhammad SAW, dalam bentuk upacara yang penuh nuansa islami. Kegiatan ini selalu digelar setiap tahun oleh penduduk Bawean. Ciri khas dari acara ini yaitu dengan menunjukkan bawaan atau hantaran dalam bentuk sajian makanan dan sejumlah barang yang ditata sedemikian rupa dalam wadah dan dihiasi dengan beraneka ragam warna, bisa disebut juga buah tangan. Perayaan ini merupakan event tahunan yang dilaksanakan setiap tahun tepatnya pada tanggal 12 Rabiul Awal.
Kercengan
Kercengan merupakan jenis kesenian hadrah khas Bawean yang dibawakanoleh laki-laki dan perempuan. Para pemain tersebut terdiri dari penabuh, vokalis, peruddat (penari) perempuan. Kercengan memiliki irama tabuhan lambat hingga cepat yang berbeda dengan daerah lain. Mengenai syair yang dilantunkan, biasanya diambil dari kitab berzanji dan pujian-pujian bernafaskan islam. Sekilas dari beberapa gerakannya mirip dengan tari Saman dari Aceh.
Rebo Wekasan
Rebo Wekasan atau Rebo Pungkasan merupakan kegiatan masyarakat Desa Suci Kecamatan Manyar. Rebo Wekasan adalah sedekah bumi berupa selamatan di sekitar Telaga Suci. Kegiatan ini dilakukan pada hari Rabu terakhir di Bulan Safar. Menurut cerita tutur, pada hari Rabu terakhir di Bulan Safar, Tuhan Yang Maha Esa mengabulkan permintaan masyarakat Dusun Sumber Desa Suci yang telah lama menantikan sumber air guna mencukupi kebutuhan mereka sehari-hari akhirnya dapat ditemukan, sehingga pada malam hari Rabu akhir bulan Syafar masyarakat mengadakan selamatan sedekah bumi dengan harapan mendapatkan berkah dari Tuhan yang Maha Esa. Tradisi ini dilakukan sampai sekarang. Kegiatan masyarakat seperti ini juga terjadi di Desa Kembangan Kecamatan Kebomas.
Dikutip dari berbagai sumber