Limbah kelapa yang menumpuk membuat 2 pelajar SMA di Gresik berpikir untuk memanfaatkannya. Mereka adalah Haidar Muzafan dan Iqbaal Dzakwan, yakni pelajar kelas X SMA Muhammadiyah 1 Gresik. Keduanya mengolah kulit kelapa muda (degan) menjadi energi listrik ramah lingkungan.
Inovasi ini berawal dari riset kulit degan yang dilakukan Haidar dan Iqbaal.
Hasilnya, limbah kulit degan ternyata mengandung komposisi elektrolit yang bisa digunakan sebagai sumber energi listrik baru.
“Awalnya saya lihat banyak limbah kelapa yang menumpuk. Kok sayang kalau tidak difungsikan. Waktu pelajaran, saya dapat pengetahuan bahwa kulit degan ternyata kaya kalium dan mengandung Klorida, kemudian saya dan Haidar mencoba riset dengan bimbingan guru fisika,” kata Haidar, Kamis (2/6/2022).
Menurut mereka, kalium di kulit kelapa yang beraksi dengan Klorida akan membentuk KCI. Yakni elektrolit kuat yang dapat mengantarkan energi listrik. Untuk mengolah kulit kelapa menjadi energi listrik, kulit degan dipotong-potong hingga kecil terlebih dahulu.
“Setelah itu, masukkan potongan kulit degan ke dalam tabung dan tambah keasaman kulit dengan melakukan fermentasi 20 hari,” tambah Haidar.
Lantas, ditambah sejumlah bahan pendukung sebanyak 30 persen dari tabung. Seperti gula tetes, garam, dan dedak yang diberi molase,” imbuh dia.
Campuran itu menghasilkan cairan fermentasi kulit degan. Yang bisa mengalirkan listrik secara alami, seperti menyalakan sebuah lampu.
“Setelah melului proses pengolahan kulit degan itu, terciptalah energi listrik alami,” tandas Haidar.
Baca juga:
Ini 5 Siswa Berprestasi Penerima Golden Ticket SNMPTN Unair
Sementara itu, Kepala SMA Muhammadiyah 1 Gresik Ainul Muttaqin turut mengapresiasi inovasi tersebut. Dirinya berharap, siswa lainnya bisa menghasilkan inovasi lain yang bermanfaat.
“Saya bangga atas raihan prestasi kategori penelitian pada bidang sains dan sosial sejarah ini. Saya berharap banyak siswa lainnya yang memiliki ide kreatif lainnya,” kata Ainul.
Sumber Detik.com