Siang ini Minggu (20/09) telah terjadi luberan minyak disekitar alur pelayaran Tanjung Perak wilayah Barat. Panjang luberan limbah minyak ini mulai jetty PT. Smelting hingga pelabuhan umum Gresik seperti disampaikan Muhammad Samsul dalam akun facebooknya
Lokasi paling parah terletak di bawah jetty pelabuhan PT. Petrokimia Gresik, hampir sepanjang dermaga dipenuhi limbah minyak tersebut. Bersama personil security pelabuhan kami meninjau luberan minyak tersebut. begitu imbuhnya disertai beberapa foto yang memperlihatkan warna laut yang hitam
Berbagai tanggapan muncul dari para facebooker dan tidak sedikit mengecam perusahaan dan petugas yang belum segera menangani pencemaran laut tersebut
seperti disampaikan akun facebook bernama Roy “semoga aparat khususnya Polisi perairan (AIRUD) merespon cepat,, dengan turun tangan menangani tumpahan limbah ini,,”
Agus Sugiarto juga menambahkan “Yang punya perusahaan yg menumpahkan minyak tentu orang kaya pak Muhammad Samsul, memang agak berat juga kalo kita berurusan dg mereka meskipun dia udah terbukti bersalah karena pabrik nya mencemari laut.”
Agus Sugiarto juga menambahkan “Yang punya perusahaan yg menumpahkan minyak tentu orang kaya pak Muhammad Samsul, memang agak berat juga kalo kita berurusan dg mereka meskipun dia udah terbukti bersalah karena pabrik nya mencemari laut.”
“ini merupakan tanggung jawab BLH, dan 2 institusi KPLP, serta POLAIR merupakan mitra sekaligus sbg pengawas di lapangan.
Terkait ada pengaduan atau tidak, pencemaran laut merupakan kejahatan, tak ubahnya pembakar hutan. Jadi seharusnya jika ada kasus seperti ini polisi perairan juga KPLP harus menindak tegas.
Tidak sampainya kasus semacam ini karena tdk ada upaya penyelidikan dr institusi terkait sebab anggarannya tidak ada” imbuh Muhammad Samsul
[post_ads]
Semoga saja dengan kejadian ini petugas maupun masyarakat bisa saling mengingatkan akan bahayanya merusak kelestarian alam. apalagi banyak kehidupan laut yang akhirnya berakhir. jangan sampai industrialisasi mengalahkan kelestarian alam