INIGRESIK.COM – Minyak goreng kemasan merek Minyakkita semakin sulit ditemukan di pasar Gresik. Produk ini diminati konsumen karena harganya lebih terjangkau dibandingkan minyak curah. Namun, kelangkaan pasokan membuat pedagang mengalami kesulitan mendapatkan stok dalam jumlah besar.
Ketua Paguyuban Pedagang Pasar Baru Gresik, Muhammad Chumaidi, mengungkapkan bahwa pasokan dari distributor sangat terbatas. Bahkan, pedagang hanya diperbolehkan membeli maksimal dua dus, itupun dengan syarat harus membeli produk lain.
“Minyakkita sekarang langka, dan distribusinya tersendat. Pedagang hanya boleh mengambil dua dus, dan itu harus disertai pembelian barang lain,” kata Chumaidi, Jumat 7 Februari 2025.
Selain mengalami kelangkaan, harga Minyakkita juga naik. Pedagang kini membeli dengan harga Rp 16.200 per liter, sedangkan harga jual di pasar tetap Rp 17.000 per liter. Padahal, pemerintah telah menetapkan Harga Eceran Tertinggi (HET) sebesar Rp 15.700 per liter.
BACA JUGA : PLN Sosialisasi Keselamatan Listrik ke Generasi Muda Gresik, Siswa SMA Manyar Antusias
“Kami sudah menyampaikan keluhan ini ke Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskoperindag) Gresik. Ada wacana agar beberapa pedagang dijadikan agen dengan harga Rp 14.800 per liter, sehingga bisa dijual sesuai HET. Namun, hingga kini rencana tersebut belum terealisasi,” jelasnya.
Menanggapi kondisi ini, Kepala Bidang Perdagangan Diskoperindag Gresik, Yoedi Setiyono, menegaskan bahwa pasokan Minyakkita sebenarnya masih tersedia. Pihaknya juga telah berkoordinasi dengan produsen dan Bulog untuk menjaga stabilitas harga menjelang Ramadan.
“Kami akan melakukan inspeksi pasar pada Februari ini guna memastikan pasokan tetap aman,” ujar Yoedi.
Ia menambahkan bahwa Diskoperindag rutin melakukan pemantauan setiap tiga hari sekali untuk mengawasi ketersediaan barang dan harga di pasaran.
“Meskipun terjadi kenaikan harga, situasinya masih terkendali dan belum terlalu signifikan,” pungkasnya.