Upaya Dinas Kesehatan (Dinkes) Gresik untuk menekan angka penderita HIV/AIDS (ODHA) ternyata masih belum maksimal. Terbukti, hingga saat ini jumlah penderita masih tinggi. Bahkan, pada tahun 2019 ini warga Gresik yang beresiko terkena penyakit HIV/AIDS mencapai 11 ribu orang. Meskipun, baru 91 orang yang dinyatakan positif terjangkit virus tersebut.
Berdasarkan data Dinkes Gresik, dengan tambahan 91 orang yang positif terjangkit HIV/AIDS, jumlah keseluruhan penderita yang ada di Gresik mencapai 492 orang. Jumlah ini merupakan akumalasi pasien yang terjangkit pada tahun-tahun sebelumnya.
Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Pemkab Gresik dr Ummi Khoiroh tak menampik hal itu. Menurutnya berbagai upaya sudah dilakukan untuk menekan angka tersebut. Mulai melakukan sosiailiasi, pendampingan hingga pengobatan rutin.
“Namun yang menjadi persoalan ialah yang bersangkutan enggan untuk periksa. Sehingga saat diperiksa, mereka sudah positif HIV.
Bahkan sudah Aids,” ungkapnya.
Meski demikian dari jumlah tersebut, Ummi belum bisa merinci berdasarkan kelompok umur. Yang jelas, pada dari Januari hingga Juni 2019 lalu ada 11 anak positif HIV. Itupun tertular oleh keluarganya. “Lagi-lagi karena orang tuanya enggan periksa,” jelasnya.
Dokter lulusan Universitas Airlangga itu berharap persoalan HIV/Aids ini menjadi persoalan bersama.
Tak hanya Dinkes, tetapi juga sinergritas dari beberapa stakeholder. Tak lupa kesadaran masyarakat yang beresiko untuk periksa juga harus ditumbuhkan. Sehingga angka penderita bisa ditekan. “Untuk itu, kami mewajibkan ibu hamil untuk periksa,” pungkasnya.
Sumber : Jawa Pos