Belum adanya kejelasan kelanjutan kompetisi resmi sepak bola di Indonesia dimanfaatkan oleh PERSEGRES untuk bangkit dan berbenah diri. Mimpi untuk memiliki stadion baru milik sendiri akan menjadi kenyataan.Tim yang berjuluk laskar “Joko Samudro” nantinya akan menepati markas barunya yakni Stadion di daerah Gunung Lengis.
Sebelumnya, tim yang menepati home based di Stadion Tri Dharma Petrokimia Gresik (Swasta) dipastikan bahwa stadion baru yang dibangun pemkab Gresik di Gunung Lengis dipastikan siap menjadi tuan rumah untuk menggelar pertandingan saat peringatan Hari Olahraga Nasional (HAORNAS) pada 9 September 2015.
Menurut sumber berita jatim dari bupati Gresik disebutkan bahwa Stadion di Gunung Lengis tahap pertama sudah sesuai rencana dan dipastikan peresmian dilakukan bertepatan dengan HAORNAS pada 9 September 2015.
Menurut sekretaris Persegres Hendri Febri, pihak PERSEGRES menyambut positif adanya stadion di Gunung Lengis. Menurutnya stadion Tri Dharma sudah tidak layak karena hanya memiliki daya pancar 176 lux. Padahal standard penerangam seharusnya 800 lux. Stadion Tri Dharma yang telah memasuki usia 33 tahun dipandang kurang layak karena batas batas antara supporter ekonomi dan VIP sangat berdekatan.
Stadion di Gunung Lengis sendiri belum memiliki nama resmi banyak opini yang berkembang seperti nama stadion Gresik, stadion Sunan Giri dengan alasan sebagai tokoh yang sangat berpengaruh di Gresik, stadion Giri dengan argument bahwa Giri merupakan nama jawa bukit atau gunung sehingga sangat cocok bagi Stadion baru yang dibangun diatas gunung, serta stadion Gunung Lengis sesuai daerah pembangunan stadion tersebut.
Stadion yang berada di jalan Veteran, Gresik ini sangat strategis serta mudah dijangkau. Hanya berjarak beberapa kilometer dari stadion Gunung Lengis terdapat stadion Tri Dharma dan stadion Bung Tomo yang keduanya bertaraf internasional. Bukan hal yang mustahil ketiga stadion bertaraf internasional tersebut menjadi tuan rumah bersama dalam pagelaran kompetisi internasional. Tentunya setelah PSSI terbebas dari carut marut rebutan kekuasaan serta ditangkapnya mafia sepak boa di Indonesia.
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});