Setelah dicek ternyata mayat Asan terlentang dengan kondisi senter menyala.
Seusai mematikan jebakan tikus itu, dia langsung mengevakuasi korban yang hanya mengenakan kaos, celana pendek dan membawa sarung itu di tepi sawah.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas Pertanian Gresik, Eko Anindito Putro, heran masih ada petani yang masih menggunakan jebakan listrik untuk membunuh hama tikus.
“Padahal sudah kita sosialisasikan di Desa Sukoanyar, Cerme Kamis (13/2/2020) bersama para petani di sawah,” kata Eko.
“Di Kecamatan Dukun juga sudah kami sosialisasikan,” tuturnya.
Pada bulan Februari saja, sudah ada empat orang petani di Gresik meninggal dunia akibat tersengat jebakan tikus.
Korban paling banyak berasal dari Kecamatan Dukun.
Saat ini sawah milik Asan di Desa Dungus, Kecamatan Cerme telah diberi garis polisi.