INIGRESIK.COM – PT Petrokimia Gresik merupakan produsen pupuk di Indonesia, yang pada awal berdirinya disebut Proyek Petrokimia Surabaya (1962).
Kontrak pembangunannya ditandatangani pada tanggal 10 Agustus 1964, dan mulai berlaku pada tanggal 8 Desember 1964. Proyek ini diresmikan oleh Presiden Soeharto pada tanggal 10 Juli 1972, yang kemudian tanggal tersebut ditetapkan sebagai hari jadi PT Petrokimia Gresik.
Petro Kimia resmi hadirkan tiga produk terbaru yaitu Petro ZA Plus, Phosgreen, serta pupuk organik Petroganik Premium.
Pupuk tersebut, lanjut Dwi Satriyo, menjadi alternatif substitusi bagi petani yang membutuhkan produk ZA, SP-36 dan Petroganik, yang saat ini sudah tidak lagi disubsidi oleh pemerintah sesuai Peraturan Menteri Pertanian nomor 10 tahun 2022.
“Ketiganya sudah teruji baik di Kebun Percobaan Petrokimia Gresik maupun melalui demonstration plot bersama petani di beberapa daerah, Alhamdulillah hasilnya mampu meningkatkan produktivitas tanaman.
Ketiga produk baru ini adalah persembahan khusus dari Petrokimia Gresik di usia emas untuk Indonesia yang akan menginjak usia ke-77 tahun ini,” ujar Dwi Satriyo, melalui keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Kamis (4/8/2022).
Pupuk Petro ZA Plus yang diluncurkan, berbentuk kristal dan berwarna hijau, memiliki kandungan Nitrogen (N) 21 persen, Sulfur (S) 24 persen, Zinc (Zn) 1000 ppm. Keunggulan pupuk ini, dapat memacu pertumbuhan jumlah anakan, tinggi tanaman, jumlah daun dan menjadikan warna daun lebih hijau.
Selain itu, pupuk Petro ZA Plus juga diklaim mampu meningkatkan mutu hasil panen dengan memperbaiki warna, aroma, rasa dan besar buah/umbi, serta menjadikan tanaman lebih tahan terhadap serangan hama atau penyakit.
“Kami telah melakukan uji efektivitas, bersama Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya. Hasil penggunaan Petro ZA Plus pada bawang merah, terbukti mampu meningkatkan jumlah panen dan membawa keuntungan bagi petani,” kata Dwi Satriyo.
Sementara melalui Phosgreen, Petrokimia Gresik melahirkan pupuk baru dengan kandungan Fosfat dan Kalsium masing-masing minimal 20 persen, serta Magnesium minimal 3 persen, yang berfungsi memacu pertumbuhan akar, pembentukan bunga, serta meningkatkan ketahanan hasil panen, sehingga mengurangi penyusutan selama penyimpanan.
Phosgreen juga diperkaya dengan tambahan unsur hara Sulfur, yang dapat meningkatkan mutu hasil panen. “Pupuk ini dapat menggantikan peran pupuk SP-36 yang selama ini dibutuhkan petani,” ucap Dwi Satriyo.
Sedangkan pupuk Petroganik Premium, diupayakan bakal menjadi solusi kebutuhan pupuk organik petani. Pupuk ini memiliki kandungan C-organik tinggi, minimal 15 persen, C/N ratio maksimal 25, dan pH antara 4 hingga 9. Kandungan C-organik yang tinggi, menjadikan pupuk berbentuk granul ini mampu memperbaiki struktur dan tata udara tanah dengan lebih optimal, sehingga penyerapan unsur hara oleh akar menjadi lebih baik. Pupuk ini diklaim, cocok untuk semua jenis tanah dan jenis tanaman.
“Kami telah memberikan kandungan tambahan, yang dibutuhkan tanaman pada ketiga pupuk baru tersebut. Bukan sekadar pembeda dengan produk subsidi, tapi bertujuan agar petani dapat merasakan manfaat lebih dari pupuk nonsubsidi Petrokimia Gresik yang berkualitas,” tutur Dwi Satrio 11.